Kamu jangan menangis. Setiap membayangkan kamu menangis pasti aku ikut menangis. Berat derita yang kamu tanggungkan begitu membuatku miris. Aku bingung harus berbuat apa. Bingung bagaimana cara agar air mata mampu berubah menjadi bahagia.
Aku minta maaf atas keteledoranku. Atas semua khilafku. Atas semua salahku yang harus kamu tanggungkan itu.
Apakah masih tersisa waktu untuk seribu hari? Setapak demi setapak aku membangun langkah, mencoba agar tegak punggung itu segera tiba. Lalu, mencoba bersamamu dalam tegaknya itu.
Apakah masih ada sisa hari untuk bersabar?
Setiap lelaki sejati pasti ingin membuat setiap orang bahagia. Namun, lemahku cuma mampu menghadirkan derita. Aku malu untuk terus meminta setiap orang bersabar. Aku tidak akan lagi meminta, setiap orang punya pilihan. Kamu, aku, harus memilih.
Aku memilih untuk berlari secepat yang aku bisa. Menegak secepat yang aku mampu. Kali ini untuk kamu yang ketiga. Kamu jangan menangis lagi, aku mohon.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar