Prasejarah Jawa Indonesia dimulai sejak sekitar satu juta tahun yang lalu. Bukti dengan ditemukannya Megantrophus Paleojavanicus (manusia besar dari Jawa Kuno) di Sangiran pada 1941 oleh GHR Von Koenigswald. Sekitar 600.000 tahun yang lalu, sejak paleolitikum, Jawa Indonesia juga dihuni oleh paleojavanicus Homo erectus. Setelah era Homo erectus paleojavanicus, Jawa dihuni oleh Homo erectus soloensis. Fosil itu ditemukan di sungai Bengawan Solo, dekat Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, pada tahun 1941.
Setidaknya sejak tahun 2000 SM, pulau Jawa dihuni oleh (manusia modern) homo sapiens, sejak migrasi etnis Melayu Deutro dari Yunnan, Cina selatan. Sejak abad-abad awal, orang Jawa telah membentuk hubungan perdagangan dan budaya dengan India dan Cina. Jadi budaya asing mulai masuk, seperti budaya Hindu. Hal ini dibuktikan oleh penemuan batu monumen tertulis (prasasti) dari era tersebut, seperti batu monumen tertulis yang ditemukan di Ciaruteun, Bogor. Dari prasasti itu diketahui ada satu kerajaan bernama Tarumanagara Jawa awal (358-669 M). Purnavarman (395-434 AD) adalah raja yang paling populer.
Medang atau kerajaan Mataram adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berkembang antara abad ke-8 dan ke-10 dalam sejarah Indonesia Jawa. Raja pertama adalah Sanjaya. Pada 750-850 Masehi, Dinasti Sailendra kemudian menjadi penguasa Mataram. Sailendra membangun Candi Borobudur yang selesai pembangunannya tahun 825, di era Samaratunga Raja. Mataram runtuh di sekitar 1045 AD karena serangan Kerajaan Sriwijaya Sumatera.
Sementara itu, di tahun-tahun 669-1579 kerajaan Sunda berkembang di Jawa Barat. Kerajaan Sunda diperintah oleh Maharaja Sri Jayabupati Wisnumurti Samarawijaya Jayamanahen Sakalabuwanamandaleswaranindita Haro Gowardhana Wikramottunggadewa.
Pada 1222, Ken Arok mendirikan salah satu kerajaan Jawa awal bernama Kerajaan Singhasari (1222-1292). Dia memerintah kerajaan sampai tahun 1292. Pada 1227 Anusapati membunuh Ken Arok. Anusapati kemudian menjadi raja Singhasari. Anusapati hanya berkuasa selama 20 tahun. Ia dibunuh oleh Tohjaya. Tiga tahun kemudian, Tohjaya tewas dalam pemberontakan yang dipimpin oleh Jaya Visnuvardhana.
Tahun 1268, Jaya Visnuvardhana meninggal, ia digantikan oleh Kertanegara (1268-1292). Pada tahun 1292, Kertanegara dikalahkan oleh pemberontakan Jayakatwang , sekaligus akhir dari Kerajaan Singhasari.
Pada 1294, sejarah yang paling penting dari Jawa Indonesia Kerajaan Majapahit (1293-1500) berdiri. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Wijaya. Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Dia ditemani (perdana menteri) Gajah Mada mahapatih nya. Dengan Gajah Mada, Hayam Wuruk telah menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia yang bernama Dwipantara. Pada 1389, Hayam Wuruk meninggal. yang Kemudian digantikan oleh Wikramawardhana.
Kedatangan Islam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dari sejarah panjang Jawa. Salah satu pembangunan pusat Islam di Jawa adalah Kesultanan Demak (1475-1548) di Jawa Tengah. Kerajaan ini di java didirikan oleh Raden Hasan. Ia kemudian berjudul Shah Akbar Al Fatah, atau lebih dikenal dengan nama Raden Patah. Pada era Trenggono (1521), Kesultanan Demak berkembang menjadi semacam negara federal dengan Islam sebagai pemersatu nya.
Selama periode ini, Samudera Pasai kerajaan di Sumatera diserang oleh Portugis. Situasi ini memaksa seorang bangsawan bernama Fatahillah untuk menjauh dari Sumatra. Dia pindah ke Demak, Jawa Tengah. Fatahillah kemudian menikah dengan adik Sultan Trenggana (1522-1548) dan diangkat sebagai Panglima Tentara Kesultanan Demak. Fatahillah kemudian menyerang dan mengambil alih kota-kota penting dari Kerajaan Sunda, termasuk Cirebon dan Banten.
Pada 1527, Sunda Kelapa (sekarang Jakarta) juga ditaklukkan oleh Fatahillah. Setelah penaklukan ini, Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta. Sebagai sejarah Jawa Indonesia, 22 Juni 1527, sampai sekarang diperingati sebagai ulang tahun Jakarta.
Pada bulan Juli 1596, ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman tiba di Jayakarta. Meski hanya untuk perdagangan, tetapi pada akhirnya VOC Belanda atau VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) memiliki ambisi untuk menguasai daerah tersebut.
Pada 1550, Sultan Trenggana dibunuh. Setelah Sultan Trenggana wafat, ada perebutan kekuasaan. Dalam perjuangan, ada seseorang bernama Pamanahan. Pamanahan membantu Adiwijaya (Duke Surabaya) untuk memenangkan perjuangan ini. Kemudian Adiwijaya menjadi Raja yang baru (sultan) Demak. Sebagai imbalan atas bantuannya, Pamanahan diberikan wilayah Mataram (sekarang sekitar Kota Gede, Yogyakarta).
Pada 1527, Sunda Kelapa (sekarang Jakarta) juga ditaklukkan oleh Fatahillah. Setelah penaklukan ini, Sunda Kelapa berganti nama menjadi Jayakarta. Sebagai sejarah Jawa Indonesia, 22 Juni 1527, sampai sekarang diperingati sebagai ulang tahun Jakarta.
Pada bulan Juli 1596, ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman tiba di Jayakarta. Meski hanya untuk perdagangan, tetapi pada akhirnya VOC Belanda atau VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) memiliki ambisi untuk menguasai daerah tersebut.
Pada 1550, Sultan Trenggana dibunuh. Setelah Sultan Trenggana wafat, ada perebutan kekuasaan. Dalam perjuangan, ada seseorang bernama Pamanahan. Pamanahan membantu Adiwijaya (Duke Surabaya) untuk memenangkan perjuangan ini. Kemudian Adiwijaya menjadi Raja yang baru (sultan) Demak. Sebagai imbalan atas bantuannya, Pamanahan diberikan wilayah Mataram (sekarang sekitar Kota Gede, Yogyakarta).
Pada 1619, pasukan Belanda di bawah komando serangan Pieters Coen, dan berhasil menguasai Jayakarta. VOC kemudian berubah Jayakarta ke Batavia.
Sementara itu, sekitar 16 abad sejarah Jawa Indonesia, berkembang Kesultanan Mataram (yang berbeda dari Kerajaan Mataram), kerajaan muslim di pusat Sejarah Indonesia Jawa. Kesultanan mencapai kemuliaan di Sultan Agung Kusumo Hanyokro era (1613-1645). Sultan Agung berhasil memperluas kerajaannya sampai seluruh wilayah Jawa Tengah, bagian dari Jawa Timur, Kalimantan, dan sebagian Jawa Barat.
Sultan Agung juga serangan terhadap VOC di Batavia pada tahun 1628 dan 1629. Tapi ia gagal untuk mengalahkan VOC. Mataram VOC memperlakukan Kesultanan oleh perjanjian Giyanti. Berdasarkan ketentuan perjanjian, bagian timur dari Kesultanan Mataram di Jawa Tengah diberikan kepada Paku Buwono III dengan Surakarta sebagai ibukotanya, sementara bagian barat diberikan kepada Pangeran Mangkubumi dengan ibukotanya di Yogyakarta.
Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dinasionalisasi oleh pemerintah Belanda. Semua wilayah di Indonesia diambil alih oleh pemerintah Belanda di Batavia. Pada 1807, Belanda secara resmi menyatakan bahwa kepulauan Kepulauan merupakan bagian dari Kerajaan Belanda. Sebagai yang pertama Gubernur umum Wilhelm Hermann Daendles (1808-1811).
Terjemahan, teks asli
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar