Perkembangan teknologi prosesor begitu pesatnya akhir-akhir ini. Dalam setahun bisa muncul beberapa jenis prosesor yang baru.
Hal ini dipicu oleh
Pertama oleh tuntutan pengembangan itu sendiri
keduaoleh persaingan sengit antara 2 raksasa produsen prosesor, Intel dan AMD.
Sebagai orang awam, tentu kita tidak paham masalah-masalah teknis, itu adalah bagian orang IT. Tapi setidaknya kita harus tahu jenis prosesor apa saja yang ada saat ini, sehingga saat kita akan membeli komputer kita, sedikit banyak, tahu apa yang kita beli.Hal ini dipicu oleh
Pertama oleh tuntutan pengembangan itu sendiri
keduaoleh persaingan sengit antara 2 raksasa produsen prosesor, Intel dan AMD.
Intel vs AMD
Dari beberapa produsen prosesor, hanya ada 2 nama yang menguasai pasar, Intel dan AMD (Advance Micro Device). Bagi sebagian besar orang awam, malah hanya tahu satu nama, yaitu Intel. Bahkan ada yg hanya mengenal salah satu merk dagang dari Intel, yakni Pentium. Memang Pentium adalah nama prosesor Intel yg paling melegenda.
Bagi orang yg agak “mengerti” tetek bengek komputer, mungkin sudah kenal nama AMD. Tapi nama ini dipersepsikan sebagai prosesor yang murahan, panas, jelek dan imitasi dari prosesor Intel. Persepsi ini tdk bisa dipersalahkan 100%. Awalnya AMD memang hanya membuat prosesor dgn “menjiplak” teknologi Intel dan atas “restu” pihak Intel, tentu saja.
Namun, karena satu dan lain hal, terjadi persengketaan yg cukup sengit antara Intel dan AMD dan pengadilan mengharuskan AMD mengembangkan sendiri teknologi pembuatan prosesornya. Dari sejak itu, para engineer AMD terpaksa bekerja keras siang dan malam. Kucuran keringat mereka itu tidak sia². Setelah beberapa tahun “tirakat” di dalam laboratorium, mereka berhasil membuat prosesor yang bisa mengimbangi, bahkan dlm suatu periode waktu tertentu, mengungguli “guru”nya, dlm hal ini Intel, tentu saja. Namun harus diakui bahwa dalam bidang pemasaran AMD masih tertinggal jauh dari Intel, tetapi tidak dalam bidang teknologinya.
Jadi persepsi bahwa AMD itu murahan, jelek, panas, imitasi dan yg negatif² lainnya, saat ini sudah tidak berlaku lagi. Kita punya pilihan yang sama² mumpuni untuk prosesor, Intel atau AMD.
Adu Balap Kecepatan Prosesor
Dulu kinerja prosesor dilihat dari kecepatannya, yang diukur dengan satuan MHz (Mega Hertz) atau GHz (Giga Hertz). Produsen prosesor terus berlomba menciptakan prosesor dgn kecepatan tertinggi. Sejak jamannya Pentium 4 kecepatan prosesor sudah lebih dari 1.000 MHz sehingga mulai populer lah satuan GHz (1 GHz = 1.000 MHz) dalam mengukur kecepatan prosesor.
Perlombaan ini seakan tak ada batasnya, 2 GHz terlampaui, 3 GHz terlampaui. Sampailah pada suatu titik dimana mulai terjadi keterbatasan (limitasi) dlm meningkatkan kecepatan prosesor. Limitasi yg paling sulit diatasi adalah temperatur. Semakin cepat prosesor, semakin tinggi panas yang dihasilkan, semakin diperlukan sistem pendinginan yg lbh canggih. Limitasi lain adalah konsumsi daya, semakin cepat prosesor, semakin banyak pula energi yang dibutuhkan untuk menjalankannya. Efisiensi lalu menukik tajam. Pada titik ini, para perancang prosesor mulai menciptakan ajang adu balap yang baru, dlm hal ini adu kinerja dan efisiensi prosesor.
Adu Balap Kinerja Prosesor
Pihak pertama yg menyadari bahwa adu cepat, pada suatu titik, akan menjadi sebuah ke-sia²an adalah AMD. Mereka sadar akan sulit bersaing dengan Intel kalau mereka berpacu di lintasan balap yg sama. Mereka mengembangkan prosesor tdk lagi berbasis kecepatan tapi berbasis kinerja. Yang jadi ukuran bukan lagi tingkat kecepatan (speed rating) melainkan tingkat kinerja (perfromance rating). Dengan cerdik AMD menamai prosesornya tidak dengan kecepatan (berapa GHz) tapi dengan angka perfromance ratingnya. Dan tolok ukurnya juga mereka sendiri yg menentukan. Jadi orang akan sulit memperbandingkan apple to apple antara prosesor AMD dan Intel pada saat itu.
Contohnya, AMD mengeluarkan prosesor dgn kecepatan “hanya” 1.8 GHz, mereka memberi nama Athlon64 3000+. Angka 3000 secara tersamar mengacu ke angka 3 GHz. Mereka seakan hendak mengatakan bahwa Athlon64 3000+ (sekalipun kecepatannya hanya 1.8 GHz) memiliki kinerja mengimbangi prosesor (Intel) yg berkecepatan 3 GHz. Dan pada kenyataannya memang, lebih kurang, demikian.
Dengan kecepatan yg relatif rendah itu, maka panas yg dihasilkan tdk terlampau tinggi dan lbh hemat daya. Biaya produksinya pun bisa ditekan lbh rendah. Toh pada akhirnya para pengguna komputer tdk peduli berapa GHz kecepatan prosesornya, yang penting seberapa banyak output kinerjanya. Sesuai tidak dgn uang yg sdh mereka bayarkan.
Akhirnya , mau tak mau, Intel juga menganut filosofi yg sama. Mereka menamai prosesor dgn kode² huruf dan angka yg tidak mengacu lagi kepada kecepatan. Pentium D 631 adalah salah satu contohnya.
Prosesor Berinti Banyak
Ketika penggunaan komputer semakin meluas dan beragam, dituntut pula prosesor yang bisa mengerjakan beberapa tugas sekaligus. Sudah jamak sekarang ini orang mengetik laporan di komputer sekaligus mendengarkan musik dan pada saat yang sama dia sedang merubah (convert) file musiknya dari format CD ke format mp3 unt dipindah ke mp3 playernya. Istilahnya kerennya multi-tasking, mengerjakan beberapa hal sekaligus di satu komputer yg sama.
Pada komputer yg inti (core) prosesornya hanya satu (single core), hal ini memang masih bisa dikerjakan. Namum krn “otak”nya (core adalah otak dari prosesor) cuma 1 terpaksa bbrp tugas itu dikerjakan secara bergantian dan bergiliran. Untuk tugas² yg “ringan” seperti mendengarkan musik sambil mengetik
Produsen prosesor merespons tuntutan para penggunanya dengan menciptakan prosesor yg memiliki lebih dari 1 core (multi core). Angka yg terdekat setelah 1 tentu saja 2. Maka lahirlah prosesor berinti 2 (dual core). Intel mulai dgn Pentium D (PD) dan AMD mulai dgn Athlon64 X2 (A64 X2).
Meskipun sama² memiliki 2 cores, secara prinsip keduanya berbeda arsitektur. PD menempatkan kedua coresnya dlm 2 chip yg berbeda sedangkan A64 X2 kedua cores berada dlm 1 chip.
Biar gampang kita umpamakan saja prosesor itu sebuah rumah. Lalu chip adalah kamar dan core adalah orang. Pada PD, dua orang itu menempati 2 kamar yg berbeda dlm 1 rumah itu. Otomatis krn kamarnya berbeda, untuk bisa saling komunikasi mereka harus memakai interkom atau telepon, misalnya. Sedang A64 X2 menempatkan kedua orang itu dlm 1 kamar sehingga komunikasi diantara keduanya jauh lbh mudah. Jadi PD memiliki 2 chip dlm 1 prosesor, sedang A64 X2 hanya punya 1 chip.
Istilah dual core jadi rancu ketika Intel mempromosikan PD sbg dual core, padahal pengertian sesungguhnya dari dual core adakah struktur yg dipakai di A64 X2. Sejatinya struktur PD lbh tepat disebut double core. Tapi okey lah, bagi kita orang awam tdk penting betul dual core atau double core.
Kemudian Intel meluncurkan prosesor yg real dual core dgn nama dagang Core® 2 Duo (C2D). Mereka ingin nama dagang Core bisa menggantikan Pentium, tapi rupanya konsumen masih menempatkan nama Pentium dalam top-of-mind mereka. Sulit unt melupakan Pentium. Akhirnya Intel meluncurkan juga Pentium Dual Core dgn serie E21xx. Nah, tambah membingungkan lagi
Tapi secara hirarkis berdasar kinerjanya (pada speed yg sama), untuk prosesor Intel berinti 2 (biar tdk bingung antara double core dan dual core) adalah sebagai berikut
· C2D serie E8xxx
· C2D serie E6xxx
· C2D serie E4xxx
· Pentium Dual Core E21xx
· Pentium D
Sekarang sudah ada prosesor dengan 4 cores. Intel punya Core 2 Quadro (C2Q) sedang AMD punya Phenom X4. Memang persaingan di antara keduanya tdk pernah habis (dan semoga jangan sampai habis) karena dgn adanya persaingan maka teknologi akan semakin cepat berkembang. Konsekuensinya harus lbh sering ganti komputer, atau minimal upgrade, krn para pembuat perangkat lunak pun akan berlomba menggunakan teknologi perangkat keras yg telah tersedia di pasar. Siapkan dompet yg lebih tebal, terutama unt Anda yg selalu haus mencicipi teknologi terbaru
AMD Triple-Core
Amerika Serikat, 17 September 2007. Tiga core prosesor, mengapa tidak? Sepertinya itulah yang ada di benak para ahli di AMD. Kemarin baru saja AMD memberikan berita resmi bahwa awal tahun 2008 mereka akan meluncurkan prosesor baru dengan triple-core. Prosesor baru ini dimasukkan ke keluarga prosesor quad-core AMD (Phenom) yang rencananya dirilis tahun depan. Pada dasarnya prosesor triple-core ini menggunakan desain yang sama dengan quad-core, namun AMD “mematikan” satu core sehingga hanya tiga core yang berfungsi.
Bob brewer, corporate vice president of marketing and strategy dari AMD menjelaskan bahwa sampai saat ini penjualan prosesor quad-core masih sedikit dan belum banyak software yang mendukung optimalisasi empat core. Akan tetapi, banyak aplikasi dan pengguna yang menginginkan “sedikit tenaga lebih” dibandingkan prosesor dual-core, di sinilah prosesor triple-core mereka akan mengisi pasar.
Lebih lanjut Brewer mengaku bahwa kelahiran prosesor baru ini tidaklah direncanakan, namun efek dari proses produksi quad-core AMD yang baru. “Quad-core kami menggunakan desain yang berbeda dan lebih canggih (dari Intel), satu kesalahan kecil saja akan menghancurkan satu batch prosesor di proses produksi”. Prosesor dengan tiga core inilah yang kemudian muncul dari produksi quad-core AMD yang tidak berhasil lolos uji lab.
Belum diperoleh data yang akurat tentang gambaran kinerja prosesor triple-core AMD. Akan tetapi jike memuaskan, tampaknya AMD bisa menambah ceruk pasarnya di dunia prosesor, terutama bila perusahaan asal
Prosesor Quad-Core Opteron
AMD memperkenalkan 4 prosesor Quad-Core AMD Opteron SE yang diklaim bakal membantu para manager TI dalam mengembangkan kemampuan datacenter mereka dalam rangka memenuhi kebutuhan komputasi di lingkungan perusahaan.
Dibandingkan investasi untuk proprietary hardware yang sangat mahal, prosesor produk ini dijanjikan bakal mempermudah perusahaan mengembangkan datacenter mereka dengan lebih mudah dan terjangkau ke server yang menawarkan fungsionalitas kelas enterprise pada harga standar.
Penambahan inti menjadi 4 socket dan 8 socket pada server x86 ini memungkinkan pengguna mendapatkan keuntungan terbaik dalam performa dan efisiensi, yang sangat penting untuk menangani aplikasi-aplikasi database dan virtualisasi.
Sistem Prosesor Quad-Core AMD Opteron SE akan tersedia dari perusahaan OEM Global dan penyedia solusi, termasuk Hewlett-Packard, Sun Microsystems, Dell dan IBM.
JENIS PROSESOR INTEL CORE 2 DUO
Prosesor Quad Core AMD Opteron dengan model 2360 SE (2,5 GHz), 2358 SE (2,4 GHz), 8360 SE (2,5 GHz) dan 8358 SE (2,4 GHz) telah tersedia dan telah mencatatkan rekor benchmark untuk performa di industri.Processor sering disebut sebagai otak dan pusat pengendali computer yang didukung oleh kompunen lainnya. Processor adalah sebuah IC yang mengontrol keseluruhan jalannya sebuah sistem komputer dan digunakan sebagai pusat atau otak dari komputer yang berfungsi untuk melakukan perhitungan dan menjalankan tugas. Processor terletak pada socket yang telah disediakan oleh motherboard, dan dapat diganti dengan processor yang lain asalkan sesuai dengan socket yang ada pada motherboard. Salah satu yang sangat besar pengaruhnya terhadap kecepatan komputer tergantung dari jenis dan kapasitas processor.
Prosesor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarangukurannya sudah mencapai Gigahertz (GHz). Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosesor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosesor yang banyak beredar dipasatan adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel. Bagian dari Prosesor Bagian terpenting dari prosesor terbagi 3 yaitu :
- Aritcmatics Logical Unit (ALU)
- Control Unit (CU)
- Memory Unit (MU)
Dimulai dari sini :
1971 : 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
1972 : 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
1974 : 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan
1978 : 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai prosesor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.
1982 : 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.
1985 : Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah prosesor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004
1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.
1993 : Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
1995 : Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
1997 : Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
1999 : Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
1999 : Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
2000 : Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
2001 : Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
2001 : Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
2002 : Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium
2003 : Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)
JENIS PROSESOR DUAL CORE
Pentium Dual-Core mengacu pada merek mainstream x86-arsitektur mikroprosesor dari Intel. Mereka didasarkan pada baik 32-bit Yonah atau (dengan microarchitectures cukup berbeda) 64-bit Merom, Allendale, dan yang lebih baru-baru ini, dengan peluncuran model E5200, Wolfdale core, ditargetkan pada ponsel atau komputer desktop.
Dalam hal fitur, harga dan kinerja pada frekuensi clock tertentu, Pentium Dual-Core prosesor Celeron diposisikan di atas tapi di bawah mikroprosesor Intel Core dan Core 2 . Pentium Dual-Core juga merupakan pilihan yang sangat populer untuk overclocking, karena dapat memberikan kinerja yang optimal (ketika overclocked) pada harga yang rendah.
Processor cores
Pada tahun 2006, Intel mengumumkan sebuah rencana untuk kembali pensiun dari merek Pentium, sebagai moniker biaya rendah arsitektur prosesor Core didasarkan pada single-core Conroe-L namun dengan 1 MB dari cache. Nomor identifikasi bagi mereka yang direncanakan Pentiums tersebut mirip dengan jumlah kedua Pentium Dual-Core CPU, tetapi dengan satu “1″ digit , bukannya “2″, menyarankan fungsionalitas inti tunggal. A single-core Conroe-L dengan 1 MB cache dianggap tidak cukup kuat untuk membedakan yang direncanakan Pentiums dari Celerons, sehingga digantikan oleh dual-core CPU, menambahkan “Dual-Core” ke nama baris. Selama tahun 2009, Intel mengubah nama kembali dari Pentium Dual-Core untuk Pentium dalam publikasi. Beberapa prosesor yang dijual di bawah nama keduanya. Sebagai contoh, seri ultra-SU2xxx tegangan rendah adalah Pentium prosesor inti tunggal.
Jenis-Jenis Processor Core
1. Yonah
Prosesor yang pertama menggunakan merek komputer notebook muncul di pada awal tahun 2007. Mereka prosesor, bernama Pentium T2060, T2080, dan T2130, [2] memiliki 32-bit yang diturunkan dari Pentium M Yonah core, dan sangat mirip dengan prosesor Core Duo T2050 dengan pengecualian memiliki 1 MB L2 cache, bukan dari 2 MB. Mereka bertiga punya 533 MHz FSB menghubungkan CPU dengan memori. Intel mengembangkan Pentium Dual-Core atas permintaan produsen laptop.
2. Allendale
Selanjutnya, pada tanggal 3 Juni 2007, Intel merilis desktop Pentium Dual-Core bermerek prosesor dikenal sebagai Pentium E2140 dan E2160. Sebuah Model E2180 dirilis kemudian pada September 2007. Ini mendukung prosesor Intel 64 ekstensi, yang berbasis pada lebih baru, 64-bit dengan inti Allendale Core microarchitecture. Ini mirip Core 2 Duo E4300 prosesor dengan pengecualian memiliki 1 MB L2 cache, bukan dari 2 MB. Keduanya memiliki FSB 800 MHz. Mereka menargetkan pasar anggaran di atas Intel Celeron (Conroe-L seri single-core) prosesor yang hanya 512 KB dari L2 cache. Langkah semacam menandai perubahan dalam merek Pentium, relegating ke segmen anggaran daripada posisi semula sebagai mainstream / merek premium. CPU ini sangat overclock.
3. Merom-2M
Versi mobile dari prosesor Allendale, Merom-2M, juga diperkenalkan pada 2007, yang menampilkan 1MB L2 cache tetapi hanya 533 MT / s FSB dengan prosesor T23xx. Jam bus kemudian dinaikkan menjadi 667 MT / s dengan prosesor Pentium T3xxx yang dibuat dari mati yang sama.
4. Wolfdale-3M
45 nm model E5200 dirilis oleh Intel pada 31 Agustus 2008, dengan 2MB L2 cache yang lebih besar atas E21xx seri 65 nm dan clock speed 2.5 GHz. Para model E5200 juga yang sangat overclock prosesor, dengan beberapa penggemar mencapai lebih dari 6 GHz clock speed menggunakan pendinginan nitrogen cair. Intel merilis model E6500K menggunakan inti ini. Fitur model pengganda yang dibuka, tetapi saat ini hanya dijual di Cina.
5. Penryn-3M
Inti The Penryn adalah penerus inti Merom dan Intel 45 nm versi mobile mereka seri Pentium Dual-Core mikroprosesor. FSB meningkat menjadi dari 667 MHz sampai 800 MHz dan tegangan diturunkan. Intel Penryn pertama dirilis Core, Pentium T4200, pada bulan Desember 2008. Pada Juni 2009, Intel merilis single pertama-inti prosesor Pentium menggunakan nama, Konsumen Ultra-Low Voltage (CULV) Penryn inti disebut Pentium SU2700. Intel telah juga berganti merek semua Pentium Dual-Core sebagai Pentium procesors. Pada bulan September 2009, Intel memperkenalkan Pentium seri SU4000 bersama-sama dengan SU2000 Celeron dan Core 2 Duo SU7000 seri, yang dual-core prosesor berdasarkan CULV Penryn-3M dan menggunakan 800 MHz FSB. SU4000 Pentium seri memiliki 2 MB L2 cache tetapi sebaliknya pada dasarnya adalah identik dengan dua baris lain.
Penghentian
Merek Pentium Dual-Core telah dihentikan pada awal 2009 dan menghilang dari semua materi online pada situs web Intel, bersama dengan semua Mobile Pentium Dual-Core informasi produk. Sisanya Desktop Pentium Dual-Core E2000 dan E5000 prosesor seri telah diganti merek menjadi Pentium. Desktop seri E6000 dan OEM-satunya mobile Pentium SU2000 dan seri T4000 selalu disebut Pentium. Dengan peluncuran prosesor 32 nm dalam bulan-bulan mendatang, Intel akan menghentikan beberapa Atom, Celeron, Pentium, Core 2, dan bahkan model Core i7 . Pentium E2200 dan E2220 dijadwalkan akan dihentikan pada Q3 2009, dan akan digantikan oleh seri E6000.
Perbandingan dengan Pentium D
Walaupun menggunakan nama Pentium, desktop Pentium Dual-Core ini didasarkan pada mikroarsitektur Core, yang dapat dilihat dengan jelas ketika membandingkan spesifikasi Pentium D, yang didasarkan pada mikroarsitektur NetBurst pertama kali diperkenalkan pada Pentium 4. Misalnya, desktop Pentium Dual-Core memiliki 1 MB atau 2 MB shared L2 Cache sementara prosesor Pentium D baik 2 MB atau 4 MB L2 cache, tergantung pada model. Tambahan, tercepat-clocked Pentium D adalah clocked di 3.73 GHz, sedangkan desktop tercepat-clocked Pentium Dual-Core adalah clocked pada 2.93 GHz. Tetapi perbedaan utama adalah desktop Pentium Dual Core prosesor yang memiliki TDP dari hanya 65 W sedangkan Pentium D mungkin sudah mencapai 95 W atau 130 W TDP. Walaupun memiliki L2 cache yang lebih kecil dan lebih lambat jam kecepatan, Pentium Dual-Core telah terbukti jauh lebih cepat daripada kebanyakan Pentium D dalam beragam aplikasi CPU-intensif ketika memberikan turun hingga 50% lebih sedikit panas.
JENIS PROSESOR AMD K5 (Versi Dekstop)
AMD K5 adalah prosesor pertama yang dibuat secara mandiri dalam tubuh perusahaan AMD sendiri. Prosesor ini termasuk golongan prosesor x86. Boleh dikatakan prosesor ini menggunakan mikroarsitektur AMD sendiri. Prosesor AMD K5 berbasis arsitektur Am2900 dengan tambahan decoderx86. Walaupun gagasan desainnya mirip dengan Pentium Pro (buatan Intel), kenyataannya performa prosesor ini lebih mirip dengan Pentium Classic (buatan Intel). AMD memperkenalkan AMD K5 pertama kali pada bulan Maret 1996. Semula prosesor tersebut akan dipasarkan pada tahun 1995. Namun, akhirnya ditunda dan baru dipasarkan pada tahun 1996. Di pasaran, prosesor AMD K5 bersaing dengan prosesor Intel Pentium produksi Intel.
Pada saat itu AMD adalah perusahaan yang sedang berkembang dalam hal pembuatan mikroprosesor, belum banyak memiliki ahli di bidang design prosesor. Prosesor AMD K5 didesain secara ambisius untuk menyaingi Pentium Pro buatan Intel daripada Pentium Classic yang juga buatan Intel. Tampaknya, proyek pembuatan prosesor AMD K5 ditujukan pula untuk mencoba merebut peluang pasar prosesor yang pada saat itu masih dipegang oleh Intel.
Seluruh chip silikon model prosesor AMD K5, mengandung 4,3 juta transistor. Bila dibandingkan dengan prosesor buatan Intel, kelemahan prosesor AMD K5 tidak dilengkapi fitur teknologi MMX. Sementara itu, perusahaan Intel mulai menawarkan produk prosesor terbarunya yang dilengkapi fitur teknologi MMX, yaitu Pentium MMXyang diluncurkan ke pasaran pada awal tahun 1997.
AMD memproduksi dua jenis prosesor AMD K5, yaitu prosesor yang secara internal disebut SSA/5 dan 5k86. Keduanya dirilis dengan label K5. Prosesor SSA/5 diproduksi dengan clock rate (clock speed) berkisar 75 MHz hingga 100 MHz. Model prosesor yang telah diproduksi antara lain 5k86 P75, 5k86 P90,dan 5k86 P100, yang kemudian diganti dengan nama K5 PR75, K5 PR90, dan K5 PR75. Sedangkan prosesor 5k86 diproduksi dengan variasi clock rate berkisar 90 MHz hingga 133 MHz.
AMD mencantumkan kode nama PRpada chip prosesornya. Label PRtersebut mengacu pada istilah PR rating atau performace rating untuk menggambarkan kesetaraan prosesornya dengan prosesor Pentium buatan Intel. Misalnya model prosesor K5 PR75, berarti prosesor tersebut setara dengan Pentium 75 MHz buatan Intel. Model prosesor K5 PR90, berarti prosesor tersebut setara dengan Pentium 90 MHz buatan Intel.
Prosesor AMD K5 (kelompok 5×86) yang berkecepatan 116 MHz dipasarkan dengan nama K5 PR1661. Kompatibilitas AMD K5 dengan Intel Pentium
Prosesor AMD K5 sengaja dirancang sedemikian rupa, sehingga secara fisik dan fungsional kompatibel dengan prosesor Intel Pentium. Oleh karena itu, prosesor AMD K5 dapat menggunakan semua motherboard yang biasa digunakan oleh prosesor Intel Pentium. Dengan kata lain, dapat menggunakan motherboard-motherboard yang memiliki dukungan terhadap prosesor Intel Pentium. Namun, kadang-kadang motherboard-motherboard tertentu harus di-update lebih dahulu BIOS-nya agar seluruh fitur-fitur AMD K5 dapat dieksploitasi.
Prosesor AMD K5 beroperasi pada tegangan 3,52 Volt, sementara itu beberapa motherboard Pentium menggunakan tegangan 3,3 Volt.Perbedaan spesifikasi tegangan ini kadang-kadang dapat mengakibatkan kesalahan-kesalahan dalam operasi2. Sejarah
Huruf ‘K’ pada AMD K5 berasal dari kata ‘kryptonite’ (istilah yang diambil dari buku komik), yaitu sesuatu (mungkin sejenis zat atau bahan) yang mampu melemahkan ‘Superman.’Tampaknya AMD ingin menggambarkan bahwa prosesor AMD K5 mampu menandingi (mengalahkan) prosesor Pentium buatan Intel, dan menggambarkan Intel sebagai Superman karena pada saat itu memang menguasai pasar prosesor dunia.
AMD K5–PR75 sebenarnya adalah clone dari prosesor i80486DX berkecepatan 133 MHz dengan clock bus 33 MHz. Saat merancang K5, sebenarnya AMD telah mendapatkan spesifikasi prosesor Pentium walaupun sebatas spesifikasi kaki-kakinya saja.
Jika Intel menggunakan skema Megaherz untuk menyebutkan kecepatan prosesornya (kecepatan aktual), maka AMD menggunakan skema performace rating untuk menyebutkan kecepatan prosesornya. Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa performace rating tidaklah menggambarkan kecepatan chip yang sebenarnya, tetapi menunjukkan kesetaraan prosesor tersebut dengan prosesor Pentium buatan Intel. Misalnya, prosesor AMD K5 PR166 yang memiliki kecepatan 116 MHz, dikatakan setara dengan Pentium 166 MHz. AMD memberikan alasan bahwa prosesor AMD K5 PR166 telah mengalami perbaikan arsitektural sedemikian rupa, sehingga untuk mencapai kinerja setara dengan kecepatan 166 MHz cukup dengan menjalan prosesor dengan kecepatan (clock rate) 116 MHz..
Prosesor AMD K5 dilengkapi fitur-fitur, antara lain:L1 Cache sebesar 24 KB yang terdiri dari 16 KB untuk cache instruksi ditambah 8 KB untuk cache data. L2 cache tidak terdapat di dalam prosesor, tetapi terpasang eksterna di motherboard
Mempunyai enam unit 5-stage pipelines< yang bekerja secara paralel
Mempunyai unit Floating Point (Floating Point Unit/FPU) kinerjanya tinggi
3. AMD K5 corenamed SSA/5
Sebagian prosesor SSA/5 diproduksi menggunakan teknologi manufaktur 500 nm dengan luasan core 271 mm2,sebagian yang lain diproduksi menggunakan teknologi manufaktur 350 nm dengan luasan core 161 mm2. Chip silikon prosesor ini mengandung 4.3 juta transistor. Seluruh model prosesornya memiliki L1 Cache 24 KB (8 KB untuk cache data + 16 KB untuk cache instruksi), dan menggunakan L2 Cache eksternal. VCore prosesor 3,52 Volt. Prosesor SSA/5 menggunakan soket 5 (296 pin CPGA), tetapi juga kompatibel dipasang pada soket 7 (321 pin CPGA). Model prosesor yang telah diproduksi memiliki frekuensi (clock speed) berkisar 75 MHz hingga 100 MHz dengan FSB berkisar 50 MHz hingga 66 MHz. Pertama kali dirilis pada tanggal 27 Maret 1996
Daftar prosesor AMD K5 corenamed SSA/5
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar