Kedatangan Orang-orang Eropa ke Indonesia

Bookmark and Share
I.  Kedatangan Orang-orang Eropa di Indonesia
Ekspedisi yang dilakukan oleh bangsa Barat yaitu Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris sejak akhir abad 15-16 yang sering disebut dengan “Abad Penjelajahan Samudra”. Pengaruh bangsa Barat terhadap Asia, khususnya Nusantara  juga sering disebut dengan istilah “Modern Awal”. Sejak masa “Modern Awal”, di sebagian Eropa telah terbentuk nation state, yang berada di tangan aristokrasi dan bersifat otoriter. Adanya nation state inilah yang memungkinkan perdagangan antar benua atau perdagangan jarak jauh (long distance trade). Sebelum masa Modern Awal ada dua jalur perdagangan utama adalah jalur darat dan jalur laut. Pelayaran niaga melalui darat umumnya digunakan oleh para pedagang Cina yang dikenal dengan nama “jalur sutra” karena banyak menyalurkan sutra dari Cina. Selain jalur darat, awal perdagangan antar benua juga berlangsung melalui laut. Sejak abad ke-10, pelayaran laut dapat dilakukan secara bertahap dari satu pelabuhan ke pelabuhan. Perubahan ini disebabkan karena jalur pelayaran itu telah berkembang menjadi emporium yang memiliki fasilitas dagang.
Faktor yang mendorong penjelajahan Samudra adalah:
  1. Kisah perjalanan Marcopolo (1254-1324) seorang pedagang dari Venesia, Italia ke Cina yang dituangkan dalam buku “Book of Various Experiences” mengisahkan tentang keajaiban dunia atau Imago mundi.
  2. Jatuhnya Konstantinopel, Ibukota Romawi Timur ke tangan kesultanan Turki tahun 1453 menyebabkan terputusnya hubungan dagang ke dunia Timur. Bangsa Barat berusaha mencari jalan sendiri ke pusat rempah-rempah di Asia.
  3. Adanya semangat penaklukan (Reconquesta) terhadap orang-orang yang beragama Islam serta membuat daerah-daerah kekuasaan yang dimiliki kerajaan-kerajaan Islam tersebut. Semangat penaklukan ini misalnya dilakukan oleh Spanyol – Ratu Isabella membiayai penjelajahan Samodra Columbus tahun 1492 untuk mencari jalan ke “Barat”.
  4. Berkembangnya teknik pelayaran dan penemuan kompas. Kompas dapat berfungsi menentukan arah dan posisi laut. Mereka menciptakan kapal yang lebih mudah dan lebih cepat digerakkan dengan memperbaiki konstruksi kapal serta memadukan layar yang berbentuk segi tiga dengan tali temali persegi.
  5. Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo-Galileo menyatakan bahwa bumi ini bulat. Pendapat ini memperkuat keberanian para pelaut karena orang yang berlayar ke dunia Timur tidak akan tersesat. Semakin ke Timur akan sampai ke tempat semula.
  6. Adanya keinginan untuk mengetahui lebih jauh mengenai rahasia alam semesta, keadaan geografi dan bangsa-bangsa yang tinggal di belahan bumi lain.
  7. Ingin memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya.
 a. Bangsa Portugis
Mengapa bangsa Portugis yang memasuki perdagangan di wilayah Asia? Portugis tidak memiliki kekayaan agraris sehingga laut menjadi sumber penghasilan utama. Menjelang abad ke 15 Portugis mulai mengembangkan teknologi maritim. Kapal-kapal layar digunakan untuk pelayaran menggalami inovasi menjadi carevel untuk lintas benua. Kompas mulai digunakan, juga peta portolan, dan cara-cara menghitung garis bujur, Henry The Navigatorlah (adik raja Portugal) dengan sekolah navigasinya meningkatkan pengetahuan mengenai kartografi di Portugal.
Pelopor penjelajahan Portugis adalah Pangeran Henry "Pelaut" (1394-1460) yang sampai di pantai Barat Afrika dan mereka menemukan emas di Afrika. Pada tahun 1487 Bartholomeus Diaz mencapai ujung Afrika Selatan yang disebut Tanjung Harapan. Pejelajahan ini lalu diteruskan oleh Vasco da Gama (1497- 1499) sampai di Goa (India). Dari India para penjelajah kembali ke Lisabon/Lisboa dengan membawa barang dagangan yang sangat berharga. Route pelayaran mereka dapat dilihat pada peta sebagai berikut :

Ada beberapa perbedaan cara perdagangan orang Portugis degan pedagang Asia:
(1)  Portugis selalu bermusuhan dengan Islam karena ekspansi Portugis ke Maroko (Islam) dan persaingan ekonomi.
(2)  Pedagang Asia tidak memiliki jaringan organisasai yang luas.
(3)  Strategi perdagangan Portugis di Asia dilambangkan dengan “benteng dan gereja”.



Kapal Portugis

 b.  Bangsa Spanyol  
Apabila Portugis menjelajah ke Selatan lalu Timur, kemanakah arah penjelajah bangsa Spanyol? Bangsa Spanyol berlayar ke arah Barat. Dasar penjelajahan kedua bangsa tersebut adalah Perjanjian Thordesillas tahun 1492 setelah Spanyol dan Portugis sepakat meminta restu Paus untuk menyebarkan ajaran agama Katolik ke seluruh dunia.
Isi perjanjian Thordesillas menetapkan: Portugis berlayar ke Timur dan Spanyol ke Barat, masing-masing berlayar dari kepulauan Tanjung Verdee yang terletak di sebelah barat Afrika.
Para penjelajah samudra yang barasal dari Spanyol antara lain Columbus dan Magelhaens (Magellan) melakukan empat kali pelayaran ke Amerika antara tahun 1492-1502 dan menemukan kepulauan Karibia. Sampai ia wafat, pulau-pulau yang pernah didaratinya seperti Haiti, Yamaica, Puerto Rico, Cuba, Deminica dan Hondures diyakininya sebagai India.
Pelayaran Magelhaens berpengaruh bagi dunia ilmu pengetahuan, yaitu:
1.   Bukti bahwa bumi bulat.
2.   Samudra Pasifik demikian luas.
3.   Bumi ini lebih besar dibandingkan dengan yang selama ini dipercaya orang.

c. Bangsa Belanda
Apa yang membuat Belanda melakukan penjelajahan Samudra ke Asia?
Perang kemerdekaan melawan Spanyol yang berkobar pada tahun 1560-an. Orang-orang Belanda telah bertindak sebagai perantara dalam penjualan rempah-rempah secara eceran kepada Portugal ke Eropa bagian utara tetapi perang Spanyol telah mengacaukan jalur mereka untuk mendapatkan rempah-rempah yang dibawa dari Asia oleh orang-orang Portugis. Selain itu faktor agama juga turut mendukung, perang Belanda-Spanyol telah membuat negeri Belanda menjadi satu masyarakat Calvinis (Protestan) homogen, padahal pronpinsi-propinsi Spanyol sebagaian selatan (Belgia sekarang), dan tentunya Spanyol serta Portugis sendiri beragama Katolik. Akibatnya perdagangan di Lissabon untuk bangsa Belanda dipersulit sebab mulai tahun 1580 Lissabon menjadi wilayah Spanyol.
Rincian peta jalur Asia berusaha dirahasiakan oleh Portugis, tetapi ada orang-orang Belanda yang bekerja pada mereka seperti Jan Huyen van Lin-schoten. Pada tahun 1595-1596, ia menerbitkan bukunya Iti-nerarion naer Oost Ofte Portugaels Indien (Perjalanan ke timur atau Hindia Portugis”) yang memuat peta-peta dan diskripsi yang rinci mengenai penemuan Portugis).
Pada tanggal 2 April 1595 perjalanan Pioner Belanda pertama belayar ke Hindia Timur di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dengan 4 buah kapal dengan 249 awak dan 64 pucuk meriam.  Pada tahun 23 Juni 1596, kapal-kapal de Houtman tiba di Banten, pelabuhan Lada terbesar di Jawa Barat. Di pelabuhan Banten, orang Portugis yang mengetahui kedatangan Cornelis de Houtman dan rombongan berupaya agar mereka dimusuhi orang Banten, apalagi Cornelis berpengai kasar dan berani dengan Mangkubumi di Banten. Maka terjadilah penangkapan terhadap Cornelis de Houtman dan rombongannya, namun akhirnya bisa keluar dengan tebusan uang yang banyak.

Cornelis de Houtman berkunjung pada Bupati Banten 1596.

Rombongan perahu Cornelis de Houtman sesampai di Belnada tinggal tiga perahu, awaknya semula 248 orang yang kembali tinggal 89 orang. Tahun 1598 perahu Belanda datang lagi ke Banten yang dipimpin oleh Jacob van Neck yang diterima dengan baik oleh Banten, karena Jacob bersikap lebih sopan dan kooperatif.  Sejak itu makin banyak kapal-kapal dari Belanda yang berlayar ke tanah Hindia. Karena merasa pasarnya terganggu oleh bangsa Belanda, bangsa Spanyol dan Portugis mulai memerangi dan mengusir kapal Belanda.
Tahun 1601 ada perahu Belanda yang datang di Selat Sunda yang dipimpin oleh Wolphert Harmens. Waktu  masih dipelayaran menuju Banten, dia telah mengetahui pengusiran kapal Belanda oleh Spanyol dan Portugis. Akhirnya Harmens dapat menghalau kapal-kapal Portugis dan sampai ke Banten.  Tidak lama kemudian datang lagi kapal-kapal Belanda yang dipimpin Jacob van Heemskerck di pelabuhan Banten. Dalam waktu singkat dia dapat mengisi lima buah kapalnya dengan rempah-rempah lalu belayar ke Belanda dan sebagian kapal lainnya berlayar ke pelabuhan Gresik, Jawa Timur. Di Gresik didirikan kantor dagang yang merupakan kantor dagang pertama.

d. Inggris
Inggris merupakan bangsa Eropa yang paling banyak memiliki daerah jajahan yaitu benua Amerika bagian Utara, Australia, Afrika maupun Asia. Jajahan Inggris di Asia terutama adalah India. Semenanjung Malaya. Bangsa Inggris mendirikan perusahaan dagang bernama EIC (East India Company) pada tahun 1600 yang bermarkas di Calanta India. Kapal saudagar Inggris mulai berlayar ke tanah Hindia tahun 1602 ke pelabuhan Banten. Pimpinan armada kapal membawa surat dan hadiah dari raja untuk Mangkubumi di Banten. Dengan demikian, pedagang Inggris diterima dengan senang hati oleh Mangkubumi di Banten dan dapat berdagang dengan mudah, bahkan juga diperbolehkan mendirikan kantor degang di pelabuhan Banten. Pengaruh Inggris di Indonesia berupa pemerintahan Raffles pada tahun 1811-1816.

Ekspansi Inggris 1786-1797

Sumber: http://belajarsejarah.com/

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar