Home » Umum » Hubungan Stres dengan Kepandaian
Hubungan Stres dengan Kepandaian
Sesekali kita bisa saja merasa kesulitan menyerap informasi yang terus-menerus kita terima. Namun pernahkah Anda merasa bahwa kepandaian Anda semakin berkurang setiap waktu? Jika iya, cobalah untuk menengok kembali beberapa hal yang mungkin bisa berakibat buruk pada ketajaman otak. Biasanya pengurangan kemampuan kognitif otak akan semakin menurun seiring dengan penuaan otak, yang ditandai dengan penuaan tubuh karena usia.
Selain faktor usia, ada hal lain yang memungkinkan percepatan penurunan daya kognitif seseorang. Salah satunya stres, yang merupakan faktor pemicu terbesar dan paling sering terjadi. "Stres dialami oleh banyak orang di seluruh dunia, dan sebagian besar disebabkan oleh kejadian sehari-hari seperti masalah kerja, keluarga, macet, dan lainnya," ungkap Dr Paramjeet Singh, kepala peneliti Brand's, saat peluncuran Brand's Essence of Chicken beberapa waktu lalu di Jakarta.
Stres berat bisa memengaruhi kemampuan berpikir seseorang, dan mengganggu kerja sistem saraf di otak, sehingga lama-kelamaan saraf otak menjadi lemah dan mengalami "penuaan dini". Selain itu, stres juga akan berpengaruh pada pematangan neuron (sel saraf) pada otak. Stres berat dan berkepanjangan akan menghambat pematangan sel saraf di otak, sehingga akan membuat "jembatan" saraf tidak terbentuk sempurna.
Selain itu stres juga akan merusak memori dan motivasi seseorang. Serangan tingkat stres yang tinggi akan membuat seseorang tidak fokus, sehingga mudah lupa akan berbagai hal, atau pikun sebagian. Tak hanya itu, stres juga akan merusak motivasi dan keinginan seseorang untuk bisa mengeksplorasi lebih jauh dan memengaruhi rasa ingin tahunya. Saat stres, orang akan lebih malas untuk belajar, bahkan malas untuk melakukan sesuatu.
"Dengan tidak adanya motivasi untuk belajar dan ingin tahu berbagai hal, daya ingat dan kemampuan berpikir seseorang akan berkurang, sehingga kepandaiannya pun berkurang karena tak diasah," jelasnya.
Kemampuan kognitif seseorang ternyata juga berhubungan dengan kecukupan tidur setiap harinya. Stres akan mempengaruhi psikologi seseorang dan berdampak pada kesulitan tidur. Kurang tidur akan membuat orang menjadi lebih mudah pikun. Stres akan mempengaruhi kesehatan otak dan kemampuan otak, karena saat stres neuron akan banyak yang mati, menghambat pembentukan sel saraf baru (neurogenesis), sampai menghambat terbentuknya serotonin yang berfungsi untuk membentuk perasaan nyaman dan tenang dalam diri seseorang.
"Maka, untuk tetap memiliki otak yang cerdas, ingatan yang tajam, maka sebaiknya hindari serangan stres," bebernya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar