Kebutuhan Biopsikososial Dan Spiritual.
Kebutuhan Biopsikososial
Manusia adalah makhluk biopsikososial yang unik yang menerapkan sistem terbuka serta saling berinteraksi.
Manusia selalu berusaha untuk mempertimbangkan keseimbangan hidupnya yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungannya ini yang disebut sehat begitupun dengan sebaliknya.
Konsep dasar
Pada hirarki dalam kebutuhan Maslow dinyatakan bahwa tingkat yang paling tinggi dalam kebutuhan manusia adalah tercapainya aktualisasi diri dan untuk mencapai aktualisasi diri diperlukan konsep diri yang sehat.
Konsep diri
Konsep diri adalah semua perasaan, kepercayaan dan nilai yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain.
konsep diri mulai berkembang secara bertahap saat bayi mulai mengenal dan membedakan dirinya dengan orang lain.
Komponen Konsep Diri
Citra Tubuh: sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk dan fungsi penampilan tubuh saat ini dan masa lalu.
Ideal Diri: persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar perilaku.Ideal diri akan mewujudkan cita-cita dan harapan pribadi
Harga diri: penilaian terhadap hasil pencaian yang dicapai dengan menganalisis sejauh mana perilaku yang sesuai dengan ideal diri
Peran diri adalah pola, perilaku nilai yang diharapkan dari seseorang berdasarkan fungsinya di dalam masyarakat
Identitas diri adalah kesadaran akan dirinay sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesis dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Tingkat perkembangan dan kematangan : Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya.
Budaya : Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya, dan lingkungannya.
Sumber eksternal dan internal : Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap konsep diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal misalnya adanya dukungan dari masyarakat dan ekonominya kuat.
Pengalaman sukses dan gagal: Adanya kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian pula sebaliknya.
Stesor : Stesor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian dan ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diridan kecemasan.
Usia, keadaan sakit dan trauma: Usia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya.
Karakteristik konsep diri rendah
1. Menghindari sentuhan atau melihat bagian tubuh tertentu
2. Tidak mau berkaca
3. Menghidari diskusi tentang topik dirinya
4. Menolak usaha rehabilitasi
5. Melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat
6. Mengingkari perubahan pada dirinya
7. Peningkatan ketergantungan pada yang lain
8. Tanda dari keresahan seperti marah, keputusasaan dan menangis
9. Menolak berpartisipasi dalam perawatan dirinya
10. Tingkah laku yang merusak seperti penggunaan obat-obatan dan alkohol
11. Menghindari kontak sosial
12. Kurang bertanggung jawab
Faktor Resiko Gangguan Konsep Diri
a. Gangguan Identitas Diri : Perubahan perkembangan, Trauma, Jenis kelamin yang tidak sesuai dan Budaya yang tidak sesuai.
b. Gangguan Citra tubuh : Hilangnya bagian tubuh, Perubahan perkembangn dan Kecacatan.
c. Gangguan Harga Diri : Hubungan interpersonal yang tidak harmonis, Kegagalan perkembangan, Kegagalan mencapai tujuan hidup dan Kegagalan dalam mengikuti aturan moral
d. Gangguan Peran : Kehilangan peran, Peran ganda, Konflik peran dan Ketidakmampuan menampilkan peran
Stres
Stres merupakan bagian dari kehidupan yang mempunyai efek positif dan negatif yang disebabkan karena perubahan lingkungan . Secara sederhana, sters adlah kondisi di mana adanya respon tubuh terhadap perubahan untuk mencapai keadaan normal.
Stressor adalah sesatu yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stres
Kebutuahan Spiritual
1. Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan sang Pencipta
2. Kaitan antara spiritual dan kesehatan
3. Menuntun kebiasaan hidup sehari-hari
4. Sumber dukungan
5. Sumber kekuatan dan penyembuhan
6. Sumber konflik
Karakteristik spiritual
a. Hubungan dengan diri sendiri
1. Pengetahuan diri: siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya
2. Sikap: percaya pada diri sendiri, percaya pd kehidupan atau masa depan harmoni
b. Hubungan dengan alam
1. Mengetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa dan iklim
2. Berkomunikasi dengan alam, mengabadikan dan melindungi alam.
c. Hubungan dengan orang lain
Harmonis :
1. Berbagi waktu, pengetahuan dan sumber secara timbal balik
2. Mengasuh anak, orang tua dan orang sakit
3. Meyakini kehidupan dan kematian
Tidak Harmonis
1. Konflik dengan orang lain
2. Resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi
d. Hubungan dengan ketuhanan
1. Sembahyang/ berdoa/ meditasi
2. Perlengkapan keagamaan
3. Bersatu dengan alam
Faktor-faktor yang mempengaruhi spiritual
Faktor yang mempengaruhi : 1. Tahap perkembangan seseorang, 2. Keluarga, 3. Latar belakang etnik dan budaya, 4. Pengalaman hidup sebelumnya, 5. Krisis dan perubahan, 6. Terpisah dari ikatan spiritual, 7. Isu moral terkait dengan terapi
Sumber : Wahida, S. Kep., Ns
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar