Hutan merupakan sumber daya alam hayati yang peranannya sangat vital dalam sendi-sendi kehidupan. Baik di Indonesia maupun dunia, semua mengakui jika vitalitas hutan betul-betul signifikan. Dimulai dari yang paling vital namun sederhana, ialah peranannya dalam menyuplai oksigen ke seluruh biosfer. banyak cara menjaga keutuhan hutan tanpa merusak apa yang ada di dalamnya termasuk tumbuhan dan hewan. Masyarakat sekitar hutan tetap bisa memanfaatkan keberadaan hutan untuk menambah penghasilan. masyarakat dapat melakukan dengan sistem Agroforestry Tipe Agrosilvikultur atau merupakan kombinasi tanaman hutan dengan tanaman pangan, buah dan tanaman perkebunan seperti karet, damar dan aren.
Agroforestry merupakan teknologi kombinasi agrikultur/pertanian dan kehutanan untuk menciptakan lahan secara integral, produktif dan menggunakan sistem yang berbeda (Garrett at el. 2000). Agroforestry mempunyai kemampuan untuk menyediakan manfaat ekonomi jangka pendek; pada saat petani menunggu hasil kehutanan tradisional yang jangka waktunya relatif panjang. Sebagai contoh dari sistem agroforestry adalah penanaman tanaman penyangga di tepi sungai yang dapat memperkecil pengaruh banjir dan melindungi kualitas air, menyediakan habitat satwa liar, kesempatan/peluang untuk rekreasi dan memproduksi sesuatu yang bisa dipanen, seperti biji-bijian yang dapat dimakan dan tumbuh-tumbuhan untuk obat-obatan.
Ludgren dan Raintree, 1982 mendefinisikan Agroforestry sebagai nama kolektif untuk sistem-sistem dan teknologi pengelolaan lahan dimana tanaman berkayu (pohon, semak belukar, palma, bambu dst.) dan tanaman pertanian ditanam pada suatu unit manajemen lahan baik melalui pengaturan ruang (jarak tanam) maupun pengaturan waktu (pergiliran, daur). Dalam sistem agroforestry senantiasa ada interaksi ekologis dan ekonomi di antara komponen-komponen yang berbeda.
Budowski (1981) dalam Lahjie, A.M (2001) menjelaskan beberapa keuntungan Agroforestry antara lain :
Manfaat Lingkungan/ekologi :
- Pengurangan tekanan terhadap hutan
- Daur ulang usnur hara yang cukup efisien pada lahan oleh pohon-pohon yang mempunyai perakaran dalam
- Perlindungan yang lebih baik bagi sistem ekologi
- Pengurangan aliran permukaan, pencucian unsur hara dan erosi tanah melalui efek rintangan yang dihasilkan oleh akar-akar dan batang pohon pada proses-proses tersebut
- Perbaikan iklim mikro, seperti penurunan suhu permukaan tanah dan pengurangan penguapan kelembaban tanah melalui pemulsaan dan penaungan oleh pohon
- Peningkatan unsur hara tanah melalui penambahan dan dekomposisi seresah yang jatuh
- Perbaikan struktur tanah melalui penambahan bahan organik secara tetap dari seresah yang terdekomposisi
Manfaat Ekonomi
- Peningkatan kesinambungan hasil-hasil pangan, kayu bakar, pakan ternak, pupuk dan kayu pertukangan serta protein dari satwa liar yang ada di dalamnya
- Mengurangi terjadinya kegagalan total tanaman pertanian, yang biasa terjadi pada tanaman monokultur; dan
- Meningkatkan jumlah pendapatan pertanian karena peningkatan produktifitas dan kesinambungan produksi
- Terdapat lebih banyak fleksibilitas untuk mendistribusikan kegiatan kerja sepanjang tahun
- Kehadiran pepohonan dapat mengurangi biaya penyiangan
- Investasi ekonomi untuk melakukan penanaman pohon dapat dikurangi karena diperoleh keuntungan dari tanaman pangan musiman pada tahap awal pertumbuhan pohon.
- Para petani dapat memperoleh manfaat ekonomi langsung yang berasal dari pepohonan untuk memenuhi kebutuhan mereka akan kayu bakar, kayu pertukangan, buah-buahan, pakan ternak, hasil obat-obatan, dll
- Tanaman kayu-kayuan dapat dijadikan jaminan dan dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan pada keadaan mendesak atau pada saat diperlukan
Manfaat Sosial
- Peningkatan standar kehidupan di pedesaan melalui penyediaan lapangan kerja yang berkelanjutan dan pendapatan yang lebih tinggi
- Peningkatan gizi dan kesehatan karena meningkatnya kualitas dan keanekaragaman hasil pangan; dan
- Stabilitas dan peningkatan pada masyarakat dataran tinggi dengan menghapuskan kebutuhan untuk memindahkan ladang dalam kegiatan pertanian
Keberadaan hutan memang menjadi sangat penting untuk kebutuhan masyarakat. Banyak jasa yang diberikan hutan yang dapat dimanfaatkan, seperti jasa yang diberikan oleh ekosistem hutan yang nilai dan manfaatnya dapat dirasakan langsung maupun tidak langsung oleh stakeholders. Dari wisata alam/rekreasi, perlindungan system hidrologi, kesuburan tanah, pengendalian erosi dan banjir, keindahan, keunikan, kenyamanan serta pendidikan, penelitian dan pengembangan. Pemanfaatan jasa lingkungan ini merupakan kegiatan bisnis (usaha) yang tidak merusak/mengurangi fungsi pokok ekosistem hutan dari usaha rekreasi hutan (wisata alam), usaha olahraga tantangan, usaha pemanfaatan air, usaha carbon trade serta usaha penyelamatan hutan dan lingkungan (penangkaran
bibit, fauna dan flora).
Leuserwebfinish (2006), menambahkan bahwa dampak perambahan hutan tersebut menyebabkan terganggunya suplai air untuk kebutuhan air minum atau pertanian, selain itu ekosistem satwa akan terganggu dan akan mengakibatkan konflik antara satwa dan manusia, hal itu pasti akan menimbulkan akibat bagi masyarakat, baik masyarakat sekitar kawasan hutan maupun masyarakat yang bergantung pada kelestarian kawasan tersebut.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar