JAKARTA - Jika kamu mendengar kata inovasi, sudah sewajarnya benakmu merespons dengan asosisasi produk teknologi. Sebaiknya kamu mulai mengubah persepsimu. Sebab, karya inovasi bukan sekadar produk teknologi.
Hal itu dibenarkan Executive Dean Bina Nusantara (Binus) International, Firdaus Alamsjah. Dia mengatakan, adalah sebuah kesalahan jika menilai karya inovasi hanya berupa produk teknologi.
“Tidak hanya produk teknologi. Sebuah inovasi tidak sesempit itu. Inovasi bisa meliputi strategi marketing, bisnis model, atau terobosan dalam mengajar. Ide-ide seperti itu juga merupakan karya inovasi,” kata Firdaus kepada okezone, kemarin.
Oleh sebab itu, lanjutnya, mahasiswa harus keluar dari stigma lama dengan membuat terobosan terkini untuk mennghasilkan karya inovasi baru. “Mengembangkan kreativitas bisa dengan menjawab tantangan seperti mengikuti kompetisi dan sering-sering berinovasi,” sarannya.
Firdaus mencontohkan, penelitian terakhirnya mengembangkan inovasi dalam melihat porspek sebuah perusahaan. Dalam penelitian tersebut, Firdaus melibatkan respons dari jajaran senior manajemen pada sebagian industri di Indonesia untuk melihat tingkat kesadaran terhadap pentingnya inovasi pada perusahaan di Indonesia. Menurut hasil penelitiannya, kebanyakan dari perusahaan menganggap pertumbuhan pendapatan secara keseluruhan merupakan pengukuran utama untuk implementasi strategi inovasi yang sukses.
Menurutnya, produk atau jasa baru memungkinkan ekspansi ke kelompok pelanggan baru. Hal ini dianggap sebagai jenis inovasi yang paling penting. “Dari penelitian ini, juga diakui sebagian besar perusahaan sudah menerapkan matriks pengukuran dalam rangka memantau upaya-upaya inovasi mereka,” paparnya.(rhs
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar