Contoh Karya Tulis Ilmiah Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia. (Mambo,2008).
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah mengupayakan berbagai teknik, metode dan strategi guna menurunkan angka kesakitan dan kematian penduduk khususnya pada bayi dan balita.
Pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu terus menerus diupayakan. Status kesehatan masyarakat diusahakan ditingkatkan melalui pencegahan dan pengurangan morbiditas, mortalitas dan kecatatan dalam masyarakat melalui upaya peningkatan (promosi) hidup sehat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Prioritas utama diberikan kepada penanggulangan penyakit menular dan wabah yang cenderung meningkat. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diselenggarakan upaya kesehatan dan menitik beratkan pada pelayanan untuk masyarakat dengan sasaran keluarga, individu, dan maysarakat. (Mambo, 2008).
Salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian adalah penyakit infeksi saluran pernapasan akut salah satu diantaranya adalah tonsilofaringitis yang merupakan salah satu penyakit infeksi pada sistim pernapasan bagian atas. Tonsilofaringitis bisa menjadi masalah pernapasan yang serius bila tidak segera mendapat penanganan, oleh karena itu anak dengan tonsilofaringitis perlu segera mendapat penanganan secara dini agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius.
Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa angka kematian balita akibat penyakit sistem pernapasan adalah 4,9 per 1000 balita. Menurut WHO, Berdasarkan hasil survei kesehatan nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa proporsi kematian karena penyakit sistem pernapasan pada bayi (usia<1 tahun) sebesar 23,9% di Jawa dan Bali, 15,8% di Sumatera, dan 42,6% di kawasan timur Indonesia. Pada anak balita (usia 1-5 tahun) sebesar 16,7% di Jawa dan di Bali, 29,4% di Sumatera, dan 30,3% di kawasan timur Indonesia. Hasil SDKI 2001 memperlihatkan prevalensi ISPA pada anak usia < 1 tahun sebesar 38,7% dan pada anak usia 1-4 tahun sebesar 42,2%. Berdasarkan tempat tinggal, penyakit pernapasan lebih tinggi dipedesaan (14,5%) dibandingkan dengan di perkotaan (9,9%). (Departemen Kesehatan RI, 2006). (Ridwan Amiruddin, 2008)
Menurut data bagian Medical Record RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar jumlah penderita gangguan saluran pernapasan bagian atas yang dirawat inap periode Januari-Desember 2006 sebanyak 139 kasus, pada tahun 2007 didapatkan sebanyak 130 kasus, pada tahun 2008 terdapat 150 kasus, dimana laki-laki sebanyak 87 orang (58%) dan perempuan sebanyak 63 orang (42%). Adapun yang keluar mati sebanyak 1 orang dan yang keluar hidup sebanyak 149 orang sedangkan periode Januari-Juni 2009 didapatkan 149 (99%) kasus gangguan saluran pernapasan bagian atas dimana laki-laki sebanyak 83 orang (55%) dan perempuan sebanyak 66 orang (44%), adapun yang keluar hidup sebanyak 149 orang (100%).
Melihat masih tingginya angka kejadian penyakit saluran pernapasan khususnya tonsilofaringitis dan sifat penyakit ini yang tergolong berbahaya dan sangat mengganggu kesehatan anak dimana tonsilofaringitis ini terutama banyak menyerang anak-anak usia sekolah maka sangatlah diperlukan penanganan yang segera, tepat dan komprehensif terutama dalam memberikan pelayanan keperawatan ataupun penanganan medis yang lebih profesional.
Oleh karena itu diperlukan profesi keperawatan untuk menanggulangi hal tersebut. Makin majunya teknologi dan ilmu keperawatan maka perawat dituntut pula untuk menerapkan keterampilan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai perawat profesional. Perawat profesional harus mampu memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif dengan penuh kreativitas dan senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas dengan tujuan untuk menjamin mutu keperawatan.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membuat laporan studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien An “D” Dengan Gangguan Sistem Pernapasan Tonsilofaringitis di Ruang Perawatan Anak Lontara IV Anak Bawah RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengalaman langsung tentang penerapan Asuhan Keperawatan pada klien An “D” dengan gangguan sistem pernapasan Tonsilofaringitis melalui pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pengkajian, analisa data, dan identifikasi masalah/diagnosa keperawatan pada kasus Tonsilofaringitis.
b. Dapat menetapkan perencanaan pada “asuhan keperawatan dengan gangguan sistem pernapasan tonsilofaringitis.”
c. Memperoleh pengalaman langsung dalam melaksanakan “asuhan keperawatan pada kasus tonsilofaringitis”.
d. Dapat melakukan evaluasi hasil pelaksanaan “asuhan keperawatan pada kasus tonsilofaringitis”.
e. Mendapatkan pengalaman langsung dalam mendokumentasikan “asuhan keperawatan dengan kasus tonsilofaringitis”.
f. Dapat mengetahi kesenjangan antara landasan teori dengan pelaksanaan kasus nyata dengan kasus tonsilofaringitis
C. Manfaat Penulisan
1. Institusi
Dapat menjadi bahan bacaan ilmiah, kerangka perbandingan untuk mengembangkan ilmu keperawatan, serta menjadi sumber informasi bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi perawat yang ada di rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan khususnya asuhan keperawatan klien dengan tonsilofaringitis.
3. Klien dan Keluarga
Memperoleh pengetahuan tentang Tonsilofaringitis serta meningkatkan kemandirian dan pengalaman dalam menolong diri sendiri serta sebagai acuan bagi keluarga untuk mencegah penyakit Tonsilofaringitis.
4. Penulis
Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak dengan tonsilofaringitis serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan.
D. Metode dan Teknik Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis ini penulis menggunakan beberapa metode penulisan antara lain:
1. Studi kepustakaan
Penulis mempelajari beberapa buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini.
2. Studi kasus
Pada penulisan karya tulis ini penulis mempelajari kasus klien dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
3. Metode diskusi
Melakukan diskusi dengan pembimbing karya tulis ilmiah, yang terdiri dari pembimbing institusi dan pembimbing lahan praktek Ruang Lontara IV Anak Bawah RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo.
Adapun tekhnik yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah :
1. Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga, tim medis, dan profesi lainnya yang berkaitan dengan kasus tonsilofaringitis
2. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada klien tentang gejala-gejala yang menunjukkan masalah kesehatan dan melakukan evaluasi terhadap perkembangan klien selama pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendapatkan data objektif dan subjektif dengan menggunakan metode inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
4. Dokumentasi
Melihat catatan pada status klien tentang pemeriksaan penunjang, laboratorium, radiologi dan pemeriksaan lainnya yang berkaitan dengan masalah klien serta interpretasi dari tindakan yang dilakukan
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran secara singkat dan menyeluruh tentang isi penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka,
1. Konsep Medis, meliputi pengertian etiologi (penyebab), insiden, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan.
2. Konsep Keperawatan, meliputi proses keperawatan, asuhan keperawatan serta patofisiologi dan penyimpangan terhadap kebutuhan dasar manusia.
BAB III : Hasil karya ilmiah, meliputi :
1. Studi Kasus
Pengkajian, analisa data, prioritas masalah, diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan, pelaksanaan, dan evaluasi
2. Pembahasan
Membahas tentang kesenjangan antara teori yang ada dengan hasil temuan praktek keperawatan yang dilaksanakan di RSUP RS. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
BAB IV : Penutup
Bab ini merupakan akhir dari penulisan yang meliputi kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
Satuan Acara Penyuluhan
NEXT : Contoh Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Bag.2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang terwujud derajat kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku yang sehat memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal diseluruh wilayah Republik Indonesia. (Mambo,2008).
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah telah mengupayakan berbagai teknik, metode dan strategi guna menurunkan angka kesakitan dan kematian penduduk khususnya pada bayi dan balita.
Pemerataan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan perlu terus menerus diupayakan. Status kesehatan masyarakat diusahakan ditingkatkan melalui pencegahan dan pengurangan morbiditas, mortalitas dan kecatatan dalam masyarakat melalui upaya peningkatan (promosi) hidup sehat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta pengobatan penyakit dan rehabilitasi. Prioritas utama diberikan kepada penanggulangan penyakit menular dan wabah yang cenderung meningkat. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan diselenggarakan upaya kesehatan dan menitik beratkan pada pelayanan untuk masyarakat dengan sasaran keluarga, individu, dan maysarakat. (Mambo, 2008).
Salah satu masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian adalah penyakit infeksi saluran pernapasan akut salah satu diantaranya adalah tonsilofaringitis yang merupakan salah satu penyakit infeksi pada sistim pernapasan bagian atas. Tonsilofaringitis bisa menjadi masalah pernapasan yang serius bila tidak segera mendapat penanganan, oleh karena itu anak dengan tonsilofaringitis perlu segera mendapat penanganan secara dini agar tidak terjadi komplikasi yang lebih serius.
Menurut hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan bahwa angka kematian balita akibat penyakit sistem pernapasan adalah 4,9 per 1000 balita. Menurut WHO, Berdasarkan hasil survei kesehatan nasional tahun 2001 menunjukkan bahwa proporsi kematian karena penyakit sistem pernapasan pada bayi (usia<1 tahun) sebesar 23,9% di Jawa dan Bali, 15,8% di Sumatera, dan 42,6% di kawasan timur Indonesia. Pada anak balita (usia 1-5 tahun) sebesar 16,7% di Jawa dan di Bali, 29,4% di Sumatera, dan 30,3% di kawasan timur Indonesia. Hasil SDKI 2001 memperlihatkan prevalensi ISPA pada anak usia < 1 tahun sebesar 38,7% dan pada anak usia 1-4 tahun sebesar 42,2%. Berdasarkan tempat tinggal, penyakit pernapasan lebih tinggi dipedesaan (14,5%) dibandingkan dengan di perkotaan (9,9%). (Departemen Kesehatan RI, 2006). (Ridwan Amiruddin, 2008)
Menurut data bagian Medical Record RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar jumlah penderita gangguan saluran pernapasan bagian atas yang dirawat inap periode Januari-Desember 2006 sebanyak 139 kasus, pada tahun 2007 didapatkan sebanyak 130 kasus, pada tahun 2008 terdapat 150 kasus, dimana laki-laki sebanyak 87 orang (58%) dan perempuan sebanyak 63 orang (42%). Adapun yang keluar mati sebanyak 1 orang dan yang keluar hidup sebanyak 149 orang sedangkan periode Januari-Juni 2009 didapatkan 149 (99%) kasus gangguan saluran pernapasan bagian atas dimana laki-laki sebanyak 83 orang (55%) dan perempuan sebanyak 66 orang (44%), adapun yang keluar hidup sebanyak 149 orang (100%).
Melihat masih tingginya angka kejadian penyakit saluran pernapasan khususnya tonsilofaringitis dan sifat penyakit ini yang tergolong berbahaya dan sangat mengganggu kesehatan anak dimana tonsilofaringitis ini terutama banyak menyerang anak-anak usia sekolah maka sangatlah diperlukan penanganan yang segera, tepat dan komprehensif terutama dalam memberikan pelayanan keperawatan ataupun penanganan medis yang lebih profesional.
Oleh karena itu diperlukan profesi keperawatan untuk menanggulangi hal tersebut. Makin majunya teknologi dan ilmu keperawatan maka perawat dituntut pula untuk menerapkan keterampilan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan sebagai perawat profesional. Perawat profesional harus mampu memberikan pelayanan keperawatan secara komprehensif dengan penuh kreativitas dan senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas dengan tujuan untuk menjamin mutu keperawatan.
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk membuat laporan studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan pada klien An “D” Dengan Gangguan Sistem Pernapasan Tonsilofaringitis di Ruang Perawatan Anak Lontara IV Anak Bawah RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar”.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh pengalaman langsung tentang penerapan Asuhan Keperawatan pada klien An “D” dengan gangguan sistem pernapasan Tonsilofaringitis melalui pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendapatkan pengalaman langsung dalam proses pengkajian, analisa data, dan identifikasi masalah/diagnosa keperawatan pada kasus Tonsilofaringitis.
b. Dapat menetapkan perencanaan pada “asuhan keperawatan dengan gangguan sistem pernapasan tonsilofaringitis.”
c. Memperoleh pengalaman langsung dalam melaksanakan “asuhan keperawatan pada kasus tonsilofaringitis”.
d. Dapat melakukan evaluasi hasil pelaksanaan “asuhan keperawatan pada kasus tonsilofaringitis”.
e. Mendapatkan pengalaman langsung dalam mendokumentasikan “asuhan keperawatan dengan kasus tonsilofaringitis”.
f. Dapat mengetahi kesenjangan antara landasan teori dengan pelaksanaan kasus nyata dengan kasus tonsilofaringitis
C. Manfaat Penulisan
1. Institusi
Dapat menjadi bahan bacaan ilmiah, kerangka perbandingan untuk mengembangkan ilmu keperawatan, serta menjadi sumber informasi bagi mereka yang ingin mengadakan penelitian lebih lanjut.
2. Rumah Sakit
Sebagai bahan masukan bagi perawat yang ada di rumah sakit untuk mengambil langkah-langkah kebijakan dalam rangka upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan khususnya asuhan keperawatan klien dengan tonsilofaringitis.
3. Klien dan Keluarga
Memperoleh pengetahuan tentang Tonsilofaringitis serta meningkatkan kemandirian dan pengalaman dalam menolong diri sendiri serta sebagai acuan bagi keluarga untuk mencegah penyakit Tonsilofaringitis.
4. Penulis
Dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada anak dengan tonsilofaringitis serta mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pendidikan.
D. Metode dan Teknik Penulisan
Dalam penyusunan Karya Tulis ini penulis menggunakan beberapa metode penulisan antara lain:
1. Studi kepustakaan
Penulis mempelajari beberapa buku dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas sebagai dasar teoritis yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini.
2. Studi kasus
Pada penulisan karya tulis ini penulis mempelajari kasus klien dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumentasi.
3. Metode diskusi
Melakukan diskusi dengan pembimbing karya tulis ilmiah, yang terdiri dari pembimbing institusi dan pembimbing lahan praktek Ruang Lontara IV Anak Bawah RSUP. DR. Wahidin Sudirohusodo.
Adapun tekhnik yang penulis gunakan dalam pengumpulan data adalah :
1. Wawancara
Melakukan tanya jawab langsung dengan klien, keluarga, tim medis, dan profesi lainnya yang berkaitan dengan kasus tonsilofaringitis
2. Observasi
Melakukan pengamatan langsung pada klien tentang gejala-gejala yang menunjukkan masalah kesehatan dan melakukan evaluasi terhadap perkembangan klien selama pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendapatkan data objektif dan subjektif dengan menggunakan metode inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi
4. Dokumentasi
Melihat catatan pada status klien tentang pemeriksaan penunjang, laboratorium, radiologi dan pemeriksaan lainnya yang berkaitan dengan masalah klien serta interpretasi dari tindakan yang dilakukan
E. Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran secara singkat dan menyeluruh tentang isi penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode dan teknik penulisan serta sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan pustaka,
1. Konsep Medis, meliputi pengertian etiologi (penyebab), insiden, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik dan penatalaksanaan.
2. Konsep Keperawatan, meliputi proses keperawatan, asuhan keperawatan serta patofisiologi dan penyimpangan terhadap kebutuhan dasar manusia.
BAB III : Hasil karya ilmiah, meliputi :
1. Studi Kasus
Pengkajian, analisa data, prioritas masalah, diagnosa keperawatan, rencana asuhan keperawatan, pelaksanaan, dan evaluasi
2. Pembahasan
Membahas tentang kesenjangan antara teori yang ada dengan hasil temuan praktek keperawatan yang dilaksanakan di RSUP RS. DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar.
BAB IV : Penutup
Bab ini merupakan akhir dari penulisan yang meliputi kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Lampiran
Satuan Acara Penyuluhan
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar