Ilmu Sosiologi Ekonomi dan Perkembangannya.
Ilmu Sosiologi Ekonomi oleh Max Weber dan Emile Durkheimdidefinisikan sebagai fenomena ekonomi yang dilihat dari perspektif Sosiologi.Smelser menambahkan tentang perspektif sosiologi dari interaksi personal,kelompok, struktur sosial (kelembagaan), dan kontrol sosial( yang terdiri darisanksi-sanksi, norma-norma, dan yang paling utama adalah nilai-nilai). Sosiologi Ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat langka dalam masyarakat. Yang fokus pada kegiatan Ekonomi, danmengenai hubungan antara variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam konteksnon-Ekonomis. Pola dan sistem yang berlaku dalam mekanisme pasar-interaksi Ekonomi yang dilakukan oleh antar individu dan masyarakat-sebenarnya berawaldari hubungan yang sederhana antara individu dan masyarakat (interaksi sosial)dalam rangka mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, Ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial. Bahkan aktivitas Ekonomi selalu melekat dalam sosialitas tempat kejadian Ekonomi itu berlangsung.
2. Max Weber(1864-1920). Beliau banyak sekali menghasilkan tulisan-tulisan, seperti yang paling terkenal antara lain
The protestant ethic and the spirit of capitalism, dan Economy and Society
3. Emile Durkheim(1858-1917). Tidak seperti Weber, Emile tidak banyak mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak membuat tulisan dantidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi Ekonomi. Pada bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut disebutkan bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembanganmasyarakat dari status yang tidak dibedakan pada masa primodialismeuntuk sebuah langkah yang dikarakteristikkan dengan pembagian tenagakerja yang kompleks pada dunia yang modern.4.Goerg Simmel(1858-1918). Fokus pada analisa-analisa ketertarikan.Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi diantara yang lebih luascakupannya.
Sementara tokoh-tokoh setelah era Klasik antara lain:
Perkembangan Keilmuan
Ketiga yaitu pada sekitar abad-XVII, era Renaissance atau pencerahan kembali, dimana zaman Skolastik tersebut menimbulkan adanya kekuatan secara berlebihan untuk menguasai dunia. Hal tersebut menimbulkan gejolak Conselior oleh Marthin Luther King, sehingga akhirnya hak memeluk
agama tidak lagi terkekang. Perlahan tapi pasti keilmuan mulai berkembang lagidan hingga sekarang pada budaya barat antara urusan kenegaraan dengan agamadipisah untuk menghindari terjadinya hal seperti pada zaman skolastik yangsecara langsung menyebabkan matinya keilmuan.
Masyarakat kapitalis
a. Individualisme
1. New left: yaitu berorientasi pada negara berkembang yang menolak alirankapitalis tapi juga tidak sependapat dengan aliran marxist.
2. New right: yaitu aliran yang ingin kembali pada kapitalisme klasik. Yang biasa disebut juga dengan Neo-Konservatisme. Tokohnya antara lainadalah Milton Friedman. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Deregulasi ekonomi
b. Dekonsentrasi pemerintah
c. Kebijakan pemerintah pusat kurang
d. Kebijakan pemerintah pusat bersifat kaku pada pelaksanaannya didaerah.
e. Pengalihan fungsi-fungsi pemerintah ke swasta
f Kesangsian pada detente.
Terima kasih atas kunjungannya di blog "Menara Ilmu" semoga artikel tentang Ilmu Sosiologi Ekonomi dan Perkembangannya bermanfaat untuk anda.
Sumber : (http://www.scribd.com)
Ilmu Sosiologi Ekonomi oleh Max Weber dan Emile Durkheimdidefinisikan sebagai fenomena ekonomi yang dilihat dari perspektif Sosiologi.Smelser menambahkan tentang perspektif sosiologi dari interaksi personal,kelompok, struktur sosial (kelembagaan), dan kontrol sosial( yang terdiri darisanksi-sanksi, norma-norma, dan yang paling utama adalah nilai-nilai). Sosiologi Ekonomi mempelajari berbagai macam kegiatan yang sifatnya kompleks dan melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan konsumen barang dan jasa yang bersifat langka dalam masyarakat. Yang fokus pada kegiatan Ekonomi, danmengenai hubungan antara variable-variabel sosiologi yang terlibat dalam konteksnon-Ekonomis. Pola dan sistem yang berlaku dalam mekanisme pasar-interaksi Ekonomi yang dilakukan oleh antar individu dan masyarakat-sebenarnya berawaldari hubungan yang sederhana antara individu dan masyarakat (interaksi sosial)dalam rangka mengatasi kelangkaan. Lebih lanjut dijelaskan bahwa, Ekonomi tidak dapat dipisahkan dari aspek sosial. Bahkan aktivitas Ekonomi selalu melekat dalam sosialitas tempat kejadian Ekonomi itu berlangsung.
Meskipun sosiologi juga menempatkan manusia dan masyarakat sebagai objek material bersama dengan Ekonomi namun sosiologi memiliki perangkat danwilayah analisis yang berbeda dengan ilmu Ekonomi. Sosiologi berusaha memberikan kategorisasi, diferensiasi, simplifikasin dan generalisasi terhadapfakta sosial yang diamati. Dengan demikian dapat disusun variabel-variabel yangdapat dioperasionalisasikan dalam analisis. Elemen-elemen observasinya beruparegularitas, orientasi sosial individu dan kelompok, struktur sosial, sanksi-sanksi,norma-norma, dan nilai-nilai..Jadi, pada Ekonomi Sosiologi fenomena-fenomena Ekonomi yang adaakan dilihat dan dianalisa melalui perspektif sosiologi. Untuk membandingkan antara Mainstream Ekonomi dengan Ekonomi Sosiologi dapat dibedakan melalui:
1. Konsep pelaku,
2. Konsep tindakan Ekonomi,
3. Batasan-Batasan dalamTindakan Ekonomi,
4. Hubungan Ekonomi dengan Masyarakat,
5. TujuanAnalisa,
6. Model yang dipakai, dan
7. Kebiasaan-kebiasaan Intelektual.
Ilmu ekonomi sosiologi mencapai puncaknya pada tahun 1890-1920dengan tokoh-tokoh klasik, dan juga pada awal 1980an hingga sekarang, di manatetap menggabungkan antara analisa ekonomi dengan analisa hubungan-hubungansosial.Berikut ini adalah beberapa tokoh ahli Ekonomi Sosiologi Klasik antara lain:
1.Karl Marx(1818-1883). Beliau berpendapat daya tarik materi jugamenentukan struktur dan proses dalam masyarakat. Poin utama yang diangkat oleh Marx adalah tenaga kerja dan produksi, tiap orang harus bekerja untuk bertahan hidup. Marx sering mengkritik Adam Smith atasteori Invisible Hand-nya.
2. Max Weber(1864-1920). Beliau banyak sekali menghasilkan tulisan-tulisan, seperti yang paling terkenal antara lain
The protestant ethic and the spirit of capitalism, dan Economy and Society
3. Emile Durkheim(1858-1917). Tidak seperti Weber, Emile tidak banyak mengetahui tentang ilmu ekonomi, tidak banyak membuat tulisan dantidak memberikan kontribusi yang banyak pada Sosiologi Ekonomi. Pada bukunya The Division of Labor in society yang memiliki banyak keterkaitan pada Sosiologi Ekonomi, di mana pada buku tersebut disebutkan bahwa perubahan struktur sosial sebagaimana perkembanganmasyarakat dari status yang tidak dibedakan pada masa primodialismeuntuk sebuah langkah yang dikarakteristikkan dengan pembagian tenagakerja yang kompleks pada dunia yang modern.4.Goerg Simmel(1858-1918). Fokus pada analisa-analisa ketertarikan.Biasanya menunjukkan fenomena ekonomi diantara yang lebih luascakupannya.
Sementara tokoh-tokoh setelah era Klasik antara lain:
1.Joseph Schumpeter(1883-1950).
2.Karl Polanyi(1886-1964).
3.Talcott Parsons(1902-1979).Sejak masa penerapan ilmu Sosiologi Ekonomi sebagai salah satu pilihan dalam menjelaskan perilaku masyarakat pada umumnya, memberikan manfaat kepada ahli sosiologi pada praktiknya secara luas, selain analisa ekonomi yang sesuai.
Perkembangan Keilmuan
Ada beberapa periode perkembangan keilmuan seiring berkembangnya Sosiologi Ekonomi, yaitu :
Pertama, Yunani kuno
Kedua pada sekitar abad-XIVagama mengalami perkembangan yang sangat pesat, namun yang terjadi dengankeilmuan justru sebaliknya, zaman ini disebut zaman Skolastik. Skolastik disebut juga dengan zaman kegelapan, di Eropa agama kristen mengalami perkembanganyang sangat pesat, pada zaman ini kaum pemuka agama dianggap sebagai yangmengetahui segalanya, sehingga jika ada yang bertentangan dengan Gereja makaharus minta maaf dan tidak boleh mempertahankan anggapannya meskipun benar,atau akan dihukum mati. Salah satu contohnya adalah Galileo Galilei, salah satuilmuwan besar Italia yang dihukum dengan dikucilkan sampai akhirnya matikarena mempertahankan pendapat bahwa bumi beredar mengitari matahari, beliaudianggap merusak iman, sementara Gereja beranggapan Matahari yang beredar mengitari Bumi. Karena banyak ilmuwan yang berbeda pendapat dan tidak mauminta maaf banyak ilmuwan yang dihukum mati, sehingga pada masa tersebutkeilmuwan tidak berkembang, justru mengalami kemunduran karna banyak ilmuwan yang mati.
Ketiga yaitu pada sekitar abad-XVII, era Renaissance atau pencerahan kembali, dimana zaman Skolastik tersebut menimbulkan adanya kekuatan secara berlebihan untuk menguasai dunia. Hal tersebut menimbulkan gejolak Conselior oleh Marthin Luther King, sehingga akhirnya hak memeluk
agama tidak lagi terkekang. Perlahan tapi pasti keilmuan mulai berkembang lagidan hingga sekarang pada budaya barat antara urusan kenegaraan dengan agamadipisah untuk menghindari terjadinya hal seperti pada zaman skolastik yangsecara langsung menyebabkan matinya keilmuan.
Masyarakat kapitalis
Berikut ini adalah ciri-ciri dari masyarakat Kapitalis :
a. Individualisme
b. Laizzes Faire
Minim peran negara dengan tercapainya hal-hal di atas diharapkan akan meningkatkan tingkatkreatifitas masyarakat sehingga akan tercapai prestasi yang tinggi sehinggamasyarakatnya akan makin kompetitif. Contoh tokoh di era Kapitalisme Klasik adalah John stuart Mill. Pada eraKapitalisme Modern adalah John Maynard Keynes, yang pada saat itu sedang booming tentang prinsip Welfare State, dimana tiap individu berhak untuk mendapatkan standar hidup minimal dan pemerintah bertanggungjawab untuk menyediakan lapangan kerja. Pada era tersebut J.M.Keynes juga banyak dikritik oleh banyak pihak, antara lain:
1. New left: yaitu berorientasi pada negara berkembang yang menolak alirankapitalis tapi juga tidak sependapat dengan aliran marxist.
2. New right: yaitu aliran yang ingin kembali pada kapitalisme klasik. Yang biasa disebut juga dengan Neo-Konservatisme. Tokohnya antara lainadalah Milton Friedman. Dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Deregulasi ekonomi
b. Dekonsentrasi pemerintah
c. Kebijakan pemerintah pusat kurang
d. Kebijakan pemerintah pusat bersifat kaku pada pelaksanaannya didaerah.
e. Pengalihan fungsi-fungsi pemerintah ke swasta
f Kesangsian pada detente.
3. Neo-Marxist: pendukung pemikiran Marxist, yang terkenal dengan teoriDependensi-nya.
Terima kasih atas kunjungannya di blog "Menara Ilmu" semoga artikel tentang Ilmu Sosiologi Ekonomi dan Perkembangannya bermanfaat untuk anda.
Sumber : (http://www.scribd.com)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar