Sel dan Jaringan. SEL adalah satu unit dasar dari tubuh manusia dimana setiap organ merupakan gregasi/penyatuan dari berbagai macam sel yang dipersatukan satu sama lain oleh sokongan struktur-struktur interselluler. Setiap jenis sel dikhususkan untuk melakukan suatu fungsi tertentu. Misalnya sel darah merah yang jumlahnya 25 triliun berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan. Disamping sel darah merah masih terdapat sekitar 75 triliun sel lain yang menyusun tubuh manusia, sehingga jumlah sel pada manusia sekitar 100 triliun sel. Walaupun banyak sel yang berbeda satu sama lainnya, tetapi umumnya seluruh sel mempunyai sifar-sifat dasar yang mirip satu sama lain, misalnya :
1. Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi.
2. Mekanisme umum merubah makanan menjadi energi.
3. Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya.
4. Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi.
1. Oksigen akan terikat pada karbohidrat, lemak atau protein pada setiap sel untuk melepaskan energi.
2. Mekanisme umum merubah makanan menjadi energi.
3. Setiap sel melepaskan hasil akhir reaksinya ke cairan disekitarnya.
4. Hampir semua sel mempunyai kemampuan mengadakan reproduksi dan jika sel tertentu mengalami kerusakan maka sel sejenis yang lain akan beregenerasi.
Secara umum sel-sel yang menyusun tubuh manusia mempunyai struktur dasar yang terdiri dari membran sel, protoplasma dan inti sel (nukleus). Ketiganya mempunyai komposisi kimia yang terdiri dari air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
Bagian-bagian sel, yaitu :
a. Protoplasma, sel terdiri atas sebuah badan yang terletak di tengah, yaitu inti atau nukleus, dan sitoplasma atau sisa protoplasma, yang memiliki nukleus.
b. Sitoplasma, terdiri atas beberapa unsur penting seperti berikut :
1. Mithokondria, yang berupa tongkat-tongkat kecil yang erat berhubungan dengan proses katabolik atau pernapasan badan sel.
2. Alat Golgi, seperti saluran yang terletak dekat nukleus, dan terlibat dalam kegiatan pengeluaran sekret dari sel.
3. Sitoplasma dasar, bahan koloid yang sangat kompleks dimana semua struktur lainnya terendam, terutama bertugas dalam kegiatan anabolik atau sintetik dari sel.
4. Sentrosom, sebagian kecil sitoplasma yang padat, terletak dekat dengan nukleus. Mempunyai peran penting dalam pemecahan sel.
5. Membran sel, kulit sel bukanlah selaput yang mati. Banyak fungsi penting yang berhubungan dengannya, tetapi khususnya ia bekerja sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa behan tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk. Dengan demikian, ia merupakan bagian penting untuk mempertahankan komposisi (susunan) kimia yang tepat dari protoplasma.
1. Jaringan Epitel
Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara lain pembuluh darah dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, masing-masing terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut membran alas (dasar).
a. Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri satu lapis sel dan dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas.
b. Epitel gepeng, terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan, seperti pada lukisan mosaik atau seperti pada lantai. Sel ini dijumpai di tempat-tempat yang permukaannya sangat halus, seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah, dan limfe).
c. Epitel silinder, dibentuk oleh satu lapisan sel dan melapisi saluran dari sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran pencernaan yang diselingi sel bentuk cangkir di antaranya dan juga melapisi beberapa bagian dari saluran urogenital.
e. Epitel majemuk, terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit.
Fungsi jaringan epitel yaitu untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi, dan penyerapan. Jaringan epitel menghindarkan kerusakan jaringan di bawahnya, hilangnya cairan dari lapisan ini, dan juga masuknya cairan ke dalam struktur yang ditutpi kulit. Mikroorganisme tidak dapat menembus kulit sehat, tetapi mereka dapat lewat kulit yang terluka.
2. Jaringan Otot
Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi yang menimbulkan suatu gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semuanya diikiat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil.
Ada tiga jenis otot, yaitu:
a. Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka, atau otot sadar). Setiap serabut otot terdapat garis melintang yang digambarkan dengan selang-seling antara warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah mio-fibril dan diselubungi membran halus, yaitu sarkolemna (selaput otot).
b. Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di tubuh kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otonomik (tak sadar).
c. Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung. Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada atau tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini disebut miogenik, yang membedakannya dengan neurogenik.
3. Jaringan Ikat
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
Tipe-tipe jaringan ikat : (a) jaringan ikat longgar, (b) jaringan lemak, (c) jaringan darah, (d)
jaringan ikat padat, (e) tulang rawan, (f) tulang keras
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan ini terdiri atas tiga unsur, yaitu :
a. unsur berwarna abu-abu, yang membentuk sel saraf
b. unsur putih, yaitu serabut saraf
c. neuroglia, sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem saraf dan yang
menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut saraf.
Terima kasih atas kunjungannya di blog Menara Ilmu semoga artikel tentang Sel dan Jaringan bermanfaat untuk anda.
Bagian-bagian sel, yaitu :
a. Protoplasma, sel terdiri atas sebuah badan yang terletak di tengah, yaitu inti atau nukleus, dan sitoplasma atau sisa protoplasma, yang memiliki nukleus.
b. Sitoplasma, terdiri atas beberapa unsur penting seperti berikut :
1. Mithokondria, yang berupa tongkat-tongkat kecil yang erat berhubungan dengan proses katabolik atau pernapasan badan sel.
2. Alat Golgi, seperti saluran yang terletak dekat nukleus, dan terlibat dalam kegiatan pengeluaran sekret dari sel.
3. Sitoplasma dasar, bahan koloid yang sangat kompleks dimana semua struktur lainnya terendam, terutama bertugas dalam kegiatan anabolik atau sintetik dari sel.
4. Sentrosom, sebagian kecil sitoplasma yang padat, terletak dekat dengan nukleus. Mempunyai peran penting dalam pemecahan sel.
5. Membran sel, kulit sel bukanlah selaput yang mati. Banyak fungsi penting yang berhubungan dengannya, tetapi khususnya ia bekerja sebagai saringan selektif yang mengizinkan beberapa behan tertentu masuk sel atau menghindarkan bahan lain masuk. Dengan demikian, ia merupakan bagian penting untuk mempertahankan komposisi (susunan) kimia yang tepat dari protoplasma.
c. Nukleus, terdiri atas massa protoplasma yang lebih kompak (padat), terpisah dari sitoplasma oleh membran nukleus, yang juga bersifat penyaring selektif, yang engizinkan bahan keluar dari nukleus masuk sitoplasma, atau yang masuk ke dalamnya. Nukleus mengendalikan sel serta semua kegiatannya. Tanpa nukleus sel akan mati
JARINGAN
Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat empat kelompok jaringan yang dikenal sebagai jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan muskulus (otot), jaringan saraf (nervus), dan jaringan ikat (kenektif).
1. Jaringan Epitel
Epitel merupakan sel yang menutupi permukaan tubuh, antara lain pembuluh darah dan sel saluran napas. Jaringan epitel dibagi atas dua golongan utama, masing-masing terdiri atas berbagai varietas. Semua epitel terletak di atas bahan homogen yang disebut membran alas (dasar).
Jenis-jenis jaringan epitel, yaitu:
a. Epitel sederhana, golongan ini hanya terdiri satu lapis sel dan dapat dibagi lagi dalam tiga golongan varietas.
b. Epitel gepeng, terdiri atas lembaran tipis halus tersusun berdempetan, seperti pada lukisan mosaik atau seperti pada lantai. Sel ini dijumpai di tempat-tempat yang permukaannya sangat halus, seperti pada selaput jantung (selaput serosa, lapisan pembuluh darah, dan limfe).
c. Epitel silinder, dibentuk oleh satu lapisan sel dan melapisi saluran dari sebagian besar kelenjar, hampir seluruh saluran pencernaan yang diselingi sel bentuk cangkir di antaranya dan juga melapisi beberapa bagian dari saluran urogenital.
d. Epitel berambut, sel ini dapat dijumpai pada saluran pernapasan serta cabang-cabangnya, seperti pada sinus frontalis dan sinus maxilaris. Sel ini juga melapisi saluran telur dan sebagian dari uterus dan ventrikel otak.
e. Epitel majemuk, terdiri lebih dari satu lapis sel. Epitel berlapis membentuk lapisan epidermal (kulit ari) pada kulit.
Fungsi jaringan epitel yaitu untuk melindungi organ yang dilapisinya, sebagai organ sekresi, dan penyerapan. Jaringan epitel menghindarkan kerusakan jaringan di bawahnya, hilangnya cairan dari lapisan ini, dan juga masuknya cairan ke dalam struktur yang ditutpi kulit. Mikroorganisme tidak dapat menembus kulit sehat, tetapi mereka dapat lewat kulit yang terluka.
2. Jaringan Otot
Otot ialah jaringan yang mempunyai kemampuan khusus yaitu berkontraksi yang menimbulkan suatu gerakan. Otot terdiri atas serabut silindris yang mempunyai sifat yang sama dengan sel dari jaringan lain. Semuanya diikiat menjadi berkas-berkas serabut kecil oleh sejenis jaringan ikat yang mengandung unsur kontraktil.
Ada tiga jenis otot, yaitu:
a. Otot bergaris (otot lurik, otot kerangka, atau otot sadar). Setiap serabut otot terdapat garis melintang yang digambarkan dengan selang-seling antara warna muda dan tua. Setiap serabut terbentuk oleh sejumlah mio-fibril dan diselubungi membran halus, yaitu sarkolemna (selaput otot).
b. Otot polos (otot tidak bergaris, otot licin, otot tak sadar). Jenis ini dapat berkontraksi tanpa rangsangan saraf, meskipun di sebagian besar tempat di tubuh kegiatannya berada di bawah pengendalian saraf otonomik (tak sadar).
c. Otot jantung, ditemukan hanya pada jantung. Otot jantung memiliki kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa tergantung pada ada atau tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja semacam ini disebut miogenik, yang membedakannya dengan neurogenik.
3. Jaringan Ikat
Sesuai namanya, jaringan pengikat berfungsi untuk mengikat jaringan dan alat tubuh.Contoh jaringan ini adalah jaringan darah.
Tipe-tipe jaringan ikat : (a) jaringan ikat longgar, (b) jaringan lemak, (c) jaringan darah, (d)
jaringan ikat padat, (e) tulang rawan, (f) tulang keras
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf adalah jaringan yang berfungsi untuk mengatur aktivitas otot dan organ serta menerima dan meneruskan rangsangan. Jaringan ini terdiri atas tiga unsur, yaitu :
a. unsur berwarna abu-abu, yang membentuk sel saraf
b. unsur putih, yaitu serabut saraf
c. neuroglia, sejenis sel pendukung yang dijumpai hanya dalam sistem saraf dan yang
menghimpun serta menopang sel saraf dan serabut saraf.
Terima kasih atas kunjungannya di blog Menara Ilmu semoga artikel tentang Sel dan Jaringan bermanfaat untuk anda.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar