Pengembangan Varietas Tebu

Bookmark and Share
Pendahuluan
PT Gunung Madu menaruh perhatian yang cukup serius dalam hal pengembangan varietas unggul mulai dari awal dibukanya perkebunan sampai dengan saat ini. Disadari sepenuhnya bahwa penggunaan varietas tebu unggul menjadi salah satu faktor penting di dalam upaya mempertahankan kelangsungan produkivitas gula secara berkelanjutan.
Tersedianya varietas unggul baru setiap saat menjadi keharusan yang tidak dapat ditawar mengingat masa pakai varietas unggul komersial di Gunung Madu pada umumnya hanya mampu bertahan sekitar 3–5 tahun sehingga diperlu-kan varietas unggul baru setiap saat untuk menggantikan varietas lama yang telah menurun tingkat produktivitasnya.
Penurunan produktivitas varietas unggul di Gunung Madu pada umumnya disebabkan oleh adanya perubahan kondisi yang tidak lagi direspon secara positif oleh varietas tersebut dan munculnya penyakit baru yang tidak terdeteksi sebelumnya.
Untuk tanaman tebu, faktor lingkungan memberi pengaruh yang cukup nyata terhadap tingkat produktivitas, sehingga meskipun varietas tersebut secara genetik unggul namun belum tentu memberikan tingkat produktivitas sesuai dengan potensinya apabila tidak didukung oleh kondisi lingkungan yang cocok. Oleh karena itu, didalam pengelolaan varietas diperlukan pemahaman tentang karakteristik masing-masing varietas dan interaksinya terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh.

Pengembangan varietas unggul
Sejak tahun 1994 kebutuhan varietas unggul dipenuhi dengan melakukan persilangan sendiri dengan memanfaatkan tetua– tetua yang ada di kebun koleksi. Klon–klon yang dihasilkan kemudian diseleksi secara bertahap dalam tiga tahapan seleksi yaitu
  • Tahapan Seleksi Semai
  • Uji Daya Hasil Pendahuluan
  • Uji Multilokasi pada kondisi lingkungan Gunung Madu
Tahapan seleksi sejak dari semai sampai dengan uji multilokasi dilakukan di Gunung Madu dengan harapan varietasvarietas yang terpilih memiliki daya adaptasi yang sudah teruji pada kondisi lingkungan setempat. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan seleksi dari mulai persilangan sampai dengan diperoleh varietas unggul kurang lebih 10 tahun. Lamanya waktu yang dibutuhkan pada tahapan seleksi menjadi salah satu faktor pembatas di dalam pemuliaan tanaman tebu.
Di dalam pelaksanaan persilangan seringkali dihadapkan pada kendala yang terkait dengan pembungaan tanaman tebu, karena secara alamiah tidak setiap tanaman tebu dapat berbunga, sementara persilangan hanya bisa dilakukan antar tetua yang berbunga dan terjadi secara bersamaan. Meskipun berbunga apabila pembungaannya tidak terjadi secara bersamaan maka tidak memungkinkan untuk dapat disilangkan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka pada tahun 2007 Gunung Madu membangun fasilitas bangsal pembungaan tebu yang berfungsi untuk membungakan varietas–varietas tebu yang secara alamiah tidak berbunga agar dapat berbunga, sehingga memperbesar peluang varietas–varietas potensial yang tidak berbunga agar dapat dijadikan tetua persilangan.


selanjutnya baca disini

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar