Banyak orang mungkin membayangkan pasar ikan adalah tempat yang jorok, kotor, kumuh, dan yang pasti amis. Gambaran seperti itu pulalah yang ada di kepala saya sebelum berkunjung ke Tsukiji Market di Tokyo, yang merupakan pasar ikan terbesar di dunia.
Kenyataannya berbeda sama sekali.
Tsukiji Market sangat bersih, jauh lebih bersih dari pasar tradisional mana pun di Indonesia. Berkat disiplin tinggi para penjual dan pembeli, tidak terlihat sampah berserakan di sisi jalan. Mereka selalu membuang sampah di tempat yang disediakan. Pada siang hari, ketika pasar telah tutup, seluruh area pasar disemprot air oleh mobil pembersih sehingga kotoran dan bau amis pun hilang tidak tersisa.
Pasar ini bukanlah pasar ikan pertama yang dimiliki Tokyo. Yang pertama adalah Uogashi, terletak di dekat jembatan Nihonbashi, yang berdirik pada zaman Edo di bawah pemerintahan Tokugawa Ieyasu. Tetapi Nihonbashi luluh lantak akibat gempa bumi besar yang menghantam Kanto pada tahun 1923.
Sejak saat itu pasar ikan dipindahkan ke Tsukiji yang kemudian menjadi salah satu pasar grosir terbesar di dunia.
Salah satu atraksi utama pasar ikan Tsukiji sebenarnya adalah lelang ikan tuna pada pukul 3 pagi. Sayang, kehadiran turis yang makin banyak telah mengganggu proses lelang (karena para turis keluar masuk sehingga suhu ruangan tidak terkontrol dan berpengaruh terhadap kesegaran ikan).
Karena itu, pihak pengelola pasar memutuskan untuk melarang turis menyaksikan pelelangan tuna.
Namun jangan khawatir, lelang tuna bukan satu-satunya hal yang menarik di Tsukiji Market. Datanglah antara pukul 8 hingga 10 pagi. Anda akan dapat melihat transaksi yang sangat menarik. Jenis hewan laut yang dijual sangat bervariasi, banyak spesies yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Selain itu, saya juga senang melihat para pedagang berusaha menawarkan dagangan. Apalagi menjelang siang, pada saat itu mereka beramai-ramai memberi diskon agar semua dagangan habis. Di sini tidak hanya ikan segar yang dijual, banyak pula yang menjual berbagai hewan laut yang sudah dikeringkan.
Banyak orang-orang setempat yang datang ke pasar ikan ini untuk menikmati berbagai masakan laut. Salah satu yang paling populer adalah ikan panggang. Selain itu ada pula yang menjual sup seafood, sushi, belut panggang, dan sebagainya.
Selain pasar ikan, di Tsukiji juga ada pusat grosir berbagai macam dagangan, mulai dari sayur, buah, peralatan memasak, bunga potong, dan sebagainya. Berbagai warung di pinggir pasar juga tampaknya sangat menggoda selera.
Pasar Tsukiji terletak di dekat Stasiun Tsukijishijo (kereta Toei Oedo Line) dan Stasiun Tsukiji (kereta bawah tanah Hibiya Line), hanya beberapa stasiun dari Stasiun Tokyo.
Bila Anda ke Tokyo, jangan lewatkan acara makan ikan panggang segar di Tsukiji!
Kenyataannya berbeda sama sekali.
Tsukiji Market sangat bersih, jauh lebih bersih dari pasar tradisional mana pun di Indonesia. Berkat disiplin tinggi para penjual dan pembeli, tidak terlihat sampah berserakan di sisi jalan. Mereka selalu membuang sampah di tempat yang disediakan. Pada siang hari, ketika pasar telah tutup, seluruh area pasar disemprot air oleh mobil pembersih sehingga kotoran dan bau amis pun hilang tidak tersisa.
Pasar ini bukanlah pasar ikan pertama yang dimiliki Tokyo. Yang pertama adalah Uogashi, terletak di dekat jembatan Nihonbashi, yang berdirik pada zaman Edo di bawah pemerintahan Tokugawa Ieyasu. Tetapi Nihonbashi luluh lantak akibat gempa bumi besar yang menghantam Kanto pada tahun 1923.
Sejak saat itu pasar ikan dipindahkan ke Tsukiji yang kemudian menjadi salah satu pasar grosir terbesar di dunia.
Salah satu atraksi utama pasar ikan Tsukiji sebenarnya adalah lelang ikan tuna pada pukul 3 pagi. Sayang, kehadiran turis yang makin banyak telah mengganggu proses lelang (karena para turis keluar masuk sehingga suhu ruangan tidak terkontrol dan berpengaruh terhadap kesegaran ikan).
Karena itu, pihak pengelola pasar memutuskan untuk melarang turis menyaksikan pelelangan tuna.
Namun jangan khawatir, lelang tuna bukan satu-satunya hal yang menarik di Tsukiji Market. Datanglah antara pukul 8 hingga 10 pagi. Anda akan dapat melihat transaksi yang sangat menarik. Jenis hewan laut yang dijual sangat bervariasi, banyak spesies yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
Selain itu, saya juga senang melihat para pedagang berusaha menawarkan dagangan. Apalagi menjelang siang, pada saat itu mereka beramai-ramai memberi diskon agar semua dagangan habis. Di sini tidak hanya ikan segar yang dijual, banyak pula yang menjual berbagai hewan laut yang sudah dikeringkan.
Banyak orang-orang setempat yang datang ke pasar ikan ini untuk menikmati berbagai masakan laut. Salah satu yang paling populer adalah ikan panggang. Selain itu ada pula yang menjual sup seafood, sushi, belut panggang, dan sebagainya.
Selain pasar ikan, di Tsukiji juga ada pusat grosir berbagai macam dagangan, mulai dari sayur, buah, peralatan memasak, bunga potong, dan sebagainya. Berbagai warung di pinggir pasar juga tampaknya sangat menggoda selera.
Pasar Tsukiji terletak di dekat Stasiun Tsukijishijo (kereta Toei Oedo Line) dan Stasiun Tsukiji (kereta bawah tanah Hibiya Line), hanya beberapa stasiun dari Stasiun Tokyo.
Bila Anda ke Tokyo, jangan lewatkan acara makan ikan panggang segar di Tsukiji!
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar