Konsep Kesehatan Kerja.
1. Pengertian Kesehatan
Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan bahwa kesehatan adalah "sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan pribadi, serta kemampuan fisik.
Menurut Suma'mur (2009 ; 104), kesehatan kerja adalah ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang mantap antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Kesehatan kerja memiliki sifat medis dan sasarannya adalah tenaga kerja (pekerja).
2. Fungsi Kesehatan
Secara umum kesehatan berfungsi untuk kwalitas atau produktifitas kerja dari tubuh suatu individu yang berarti juga bahwa kesehatan tersebut menjadi faktor utama penunjang kwalitas SDM seseorang.
Kesehatan dapat dikatakan sebagai hal yang paling berharga dalam hidup kita. Hal ini dikarenakan fakta yang membuktikan bahwa tanpa kesehatan, kita tidak akan dapat menikmati hidup sehingga apa yang telah kita peroleh dalam hidup ini akan sia-sia saja karena kita tidak dapat sepenuhnya menikmati semua itu. Maka dari itu, perlu untuk menjaga kesehatan agar tetap pada kondisi yang prima sehingga kita dapat melakukan kegiatan kita sehari-hari dengan lebih optimal. Dengan berbekal kesehatan yang prima, kita akan dapat melakukan segala aktivitas sehari-hari dengan lebih menyenangkan, baik itu bekerja, belajar, maupun bersenang-senang.
3. Tujuan Kesehatan Kerja
Secara umum kesehatan kerja bertujuan agar aktivitas kerja dapat tetap berlangsung dengan baik. Sedangkan secara spesifik kesehatan kerja bertujuan:
a. Pekerjaan tetap berjalan sesuai dengan job description ( pembagian kerja)
b. Karyawan merasa nyaman bekerja
c. Planning kerja yang telah di susun berjalan sebagaimana mestinya
d. Mengurangi resiko kesalahan dan kecelakaan kerja
e. Tujuan akan perusahaan secara relatif akan sukses tercapai
f. Mengurangi pengeluaran perusahaan dalam hal ini biaya kesehatan
Kesehatan kerja meliputi berbagai upaya menyerasikan antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/metode keja, proses kerja dan kondisi yang bertujuan untuk :
a. Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja di semua lapangan kerja setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosialnya
b. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi lingkungan kerja
c. Memberikan pekerjaan dan perlindungan bagi pekerja di dalam pekerjaannya dari kemungkinan bahaya yang disebabkan oleh faktor-faktor yang membahayakan kesehatan.
d. Menempatkan dan memelihara pekerja di suatu lingkungan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan fisik dan psikis pekerjanya.
4. Indikator Kesehatan Kerja
Menurut Santoso, ( 2002; 05) Beberapa indikator yang reaktif pada pengukuran kinerja kesehatan adalah:
a. Frekuensi Penyakit Akibat Kerja Jumlah kasus akibat Penyakit Akibat Kerja (PAK). Indikatornya bisa berupa tingkat frekuensi (frequency rate) PAK per satu juta jam paparan kerja.
b. Kecelakaan akibat PAK atau yang diakibatkan oleh penyakit yang dapat dicegah Jumlah pekerja yang terkena penyakit infeksi atau penyakit yang dapat dicegah, seperti malaria, keracunan makanan, penyakit lionaires, dll. Indikatornya adalah jumlah penyakit baru yang muncul.
c. Jumlah kompensasi yang dikarenakan sakit Jumlah klaim perusahaan yang diakibatkan oleh sakit. Indikatornya adalah persentase jumlah klain sakit dibandingkan dengan jumlah total klaim. Data bisa diambil dari perusahaan asuransi. 4. Jumlah pekerja yang berhenti akibat PAK Data ini diambil dari jumlah pekerja yang diberhentikan atau dipensiunkan dini, akibat menderita PAK.
d. Jumlah evakuasi medis Yaitu jumlah evakuasi medis yang telah dilakukan. Indikatornya adalah jumlah evakuasi medis yang dilakukan pada pekerja yang beresiko per satu juta jam paparan kerja.
e. Absensi karena sakit Absen karena sakit didefinisikan sebagai ketidak hadiran pekerja dikarenakan tidak mampu bekerja dikarenakan sakit. Indikatornya berupa jumlah absensi per persentase jumlah total hari kerja.
f. Penggunaan fasilitas bantuan kantor karena alasan kesehatan Beberapa perusahaan mempunyai fasilitas/program bantuan bagi para pekerjanya terkait alasan kesehatan.
g. Hasil akhir dari surveilens kesehatan Adalah jumlah pekerja yang mengikuti surveilens kesehatan, yang telah terbukti positif menderita penyakit akibat kerja yang tidak dapat disembuhkan (adverse health effect)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar